Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Jerman, Toni Kroos, menjalani laga terakhirnya bersama Real Madrid dengan memenangi laga final Liga Champions musim ini. Ia menciptakan assist untuk terjadinya gol pertama Dani Carvajal sebelum Vinicius Jr menggandakan keunggulan untuk memastikan kemenangan 2-0 atas Borussia Dortmund di Stadion Wembley, London, Minggu dinihari WIB, 2 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itu menjadi gelar ke-15 Real Madrid yang membuat raksasa Spanyol itu semakin mengukuhkan dominasinya sebagai tim paling banyak memenangi Kejuaraan Eropa itu. Bagi Kroos, itu adalah kali keenam dia mengangkat trofi Si Kuping Besar, menyamai rekor legenda Real, Paco Gento, bersama rekan satu timnya saat ini, Dani Carvajal, Luka Modric dan Nancho.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemain berusia 34 tahun itu telah mengumumkan akan pensiun dari sepak bola setelah bermain untuk negaranya di Euro 2024, di mana Jerman menjadi tuan rumah ajang tersebut.
Penampilannya di final Liga Champions menjadi momen sempurna baginya saat menjalani laga perpisahan dengan klub yang sudah dibelanya selama satu dekade terakhir. Kroos mengaku tidak percaya dengan pencapaian luar biasa yang diraihnya, enam kali jadi juara Liga Champions.
Pemain Real Madrid, Toni Kroos dan Luka Modric merayakan gelar juara Liga Champions di Wembley Stadium, London, 1 Juni 2024. Empat pemain Real Madrid, Luka Modric, Dani Carvajal, Toni Kroos, dan Nacho Fernandez meraih gelar Liga Champions keenam, menyamai rekor Paco Gento. REUTERS/Sarah Meyssonnier
"Luar biasa," kata Kroos kepada CBS seperti dikutip ESPN, Minggu. "Enam gelar Liga Champions sungguh gila, sesuatu yang tidak pernah terpikir akan saya raih."
Kroos memenangkan gelar Liga Champions pertamanya bersama Bayern Munchen di Wembley pada 2013. Berikutnya, dia meraih lima gelar di ajang ini bersama Real Madrid.
"Tampaknya dalam pertandingan seperti ini, kami tidak boleh kalah," kata Kroos. "Anda tidak akan akalh di final. Saya kira itu adalah dasar yang bagus untuk dimiliki."
"Itu terjadi karena kualitas, tentu saja, tapi mentalitasnya gila. Banyaknya kepercayaan. Itu yang membedakan klub ini dari klub lain," tuturnya.
"Ini bisa jadi lebih buruk. Itulah rencananya (untuk mengakhirinya dengan kemenangan di Liga Champions), meski sulit untuk merencanakannya," kata Kroos.
Kemenangan Real Madrid di final Liga Champions ini juga menjadikan Carlo Ancelotti sebagai pelatih paling banyak memenangi ajang ini, yakni lima kali. Dua kali bersama AC Milan, dan tiga kali dengan Los Blancos.
ESPN