Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer AC Milan Paulo Fonseca bisa bahagia setelah para pemainnya mengalahkan Real Madrid dengan skor 3-1 pada laga keempat Liga Champions 2024-2025 di Estadio Santiago Bernabeu, Rabu dinihari, 6 November 2024. Ia merasa bahwa Milan bisa mengalahkan Madrid karena menunjukkan keberanian dalam laga itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah mengatasi Madrid, Fonseca bahkan bisa menilai, dalam beberapa hal, bermain di Liga Champions bisa lebih mudah, daripada di Serie A. "Saya pikir kami menang karena para pemain memiliki keberanian untuk datang ke sini dan memainkan permainan mereka, tanpa takut pada apapun,” kata Fonseca kepada Sky Sport Italia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemilik klub Gerry Cardinale berada di tribun dan masuk ke ruang ganti untuk memberi selamat kepada semua orang setelah penampilan dominan di Bernabeu. Malick Thiaw, Alvaro Morata dan Tijjani Reijnders berhasil membuat gol Vinicius Junior tak berarti apa-apa.
“Kami ingin menguasai bola, kami melakukan hal-hal hebat di babak pertama dan kemudian sedikit kesulitan setelah jeda, tetapi kami melakukannya bersama-sama dan benar-benar pantas mendapatkan kemenangan ini. Bukan hanya karena kami mencetak tiga gol, tetapi juga karena kami bermain dengan sangat baik,” ucap Fonseca.
Fonseca mengatakan, saat pertama kali bergabung dengan Milan, ia ingin mengubah cara pandang tim Italia di Eropa, jadi apakah ia pikir ia telah mencapainya dengan kemenangan di Bernabeu? “Saya tidak setuju ketika orang mengatakan sepak bola Italia bersifat defensif.”
“Kami bisa menjadi tim dengan inisiatif dan dominasi yang lebih besar dalam pertandingan di Eropa, itulah karakteristik tim. Kami membuktikan bahwa tim Italia tidak hanya bisa bertahan, kami memainkan bola dan memiliki posisi yang hebat. Tim memiliki kesabaran untuk menguasai bola, memilih momen yang tepat untuk menyerang. Kami harus terus berkembang, karena kami memiliki banyak potensi,” kata Fonseca.
AC Milan kalah dalam dua pertandingan Liga Champions. Kemenangan atas Madrid membuat Rossonerri sekarang naik ke posisi 18 klasemen Liga Italia dengan enam poin dari empat pertandingan. Sebelumnya, mereka mengalahkan Club Brugge 3-1.
Apa Kunci Mengalahkan Real Madrid?
Kunci taktis malam ini adalah menggunakan Yunus Musah di sisi kanan trisula penyerang Milan. Secara efektif, ia menjadi bek sayap tambahan untuk melindungi Emerson Royal dan berduel menghadapi Vinicius Junior.
Fonseca mendapatkan pertanyaan apakah ia mengharapkan penampilan Milan di level ini bsetelah penampilan mengecewakan melawan Monza yang berakhir dengan skor 1-0. Menurut dia, Serie A kerap diremehkan. “Saya harus melihat konteks keseluruhannya.”
“Untuk cara saya bermain sepak bola, ini adalah pertandingan dengan lebih banyak ruang untuk bermain. Orang-orang di luar Italia tidak mengerti betapa sulitnya di Serie A. Monza melakukan penjagaan ketat, Cagliari selanjutnya akan melakukan penjagaan ketat, Anda akan melihat bahwa Atalanta adalah satu-satunya tim yang berhasil mengalahkan Bayer Leverkusen musim lalu dan mereka melakukan pressing ketat.”
“Sejujurnya lebih sulit bermain di Serie A daripada di Liga Champions karena masalah taktis ini. Lebih mudah bagi kami untuk bermain malam ini, bahkan jika itu melawan Real Madrid, tim terbaik di dunia, karena itu benar-benar berbeda,” ujar Fonseca. “Ini mungkin mengapa di Italia pertandingannya tidak begitu menghibur, tetapi itu karena pertandingannya sangat sulit.”