Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KYLIAN Mbappe menjadi teror bagi semua lawan Prancis di Qatar. Penyerang Paris Saint-Germain ini menjadi orang yang paling dibicarakan sekaligus ditakuti barisan pertahanan. Satu kesimpulan dari banyak analisis yang ramai diperbincangkan oleh pundit di Inggris: penghadang Inggris di babak perempat final Piala Dunia 2022 itu pada dinihari nanti harus dihentikan. Kalau perlu, ia dibekap, diikat, dan jangan sampai lepas. Bila ia berkeliaran di lapangan, bahaya akibatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mbappe, 23 tahun, memang luar biasa. Di Piala Dunia 2022, bekas pemain AS Monaco ini tampil beringas. Koleksi lima gol menjadikannya kandidat terkuat peraih sepatu emas atau pencetak gol terbanyak dalam turnamen ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mbappe sempurna untuk menjadi penyerang. Larinya kencang, bodinya kukuh dan tak mudah jatuh, serta yang paling ngeri adalah tendangannya yang akurat. Dia seperti titisan Ronaldo, penyerang legendaris yang membawa Brasil menjadi juara dunia 20 tahun lalu.
Bek Australia, Nathaniel Atkinson, geleng-geleng kepala melihat sepak terjang Mbappe. “Sebuah tim tentu telah mempersiapkan strategi. Tapi, jika itu satu lawan satu, dia mengalahkanmu. Anda memberi dia satu langkah, dia segera melesat,” kata Atkinson setelah tim Socceroos dilibas 1-4 oleh Prancis di babak penyisihan Grup D.
Bek Polandia, Matty Cash, juga dibuat belingsatan oleh aksi Mbappe. “Ketika mendapat bola, dia berhenti, lalu bergerak dengan cepat. Gerakan tercepat yang pernah saya lihat,” katanya. Dua gol Mbappe dalam laga 16 besar membuat Cash cs angkat koper dari Qatar.
Kehebatan Mbappe tak bisa disangkal lagi. Namun, kata Olivier Giroud, 36 tahun, kemampuan tandemnya di lini depan Prancis itu belum keluar seluruhnya. “Yang lebih menakutkan, dia masih bisa lebih bagus lagi di Piala Dunia ini,” kata Giroud.
Kapan itu terjadi? Giroud menyebutkan hal itu bisa saja terjadi saat Mbappe turun dalam laga perempat final melawan Inggris di Stadion Al Bayt, Doha, dinihari nanti.
Bek Inggris, Harry Maguire, menghadang penyerang Amerika Serikat, Timothy Weah, di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 25 November 2022. REUTERS/Paul Childs
Mbappe akan berada di bawah lampu sorot. Tim Inggris, di bawah asuhan Gareth Southgate, 52 tahun, telah mempersiapkan strategi untuk melumpuhkannya. Bahkan, menurut media-media di Inggris, hal itu sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Nama taktik itu “Anti-Mbappe”.
Mudahnya, untuk menghalangi laju Mbappe, tim The Three Lions harus menghadangnya dengan pemain yang memiliki karakter persis dengannya. Pemain sayap yang berhadapan dengan Mbappe, seperti Phil Foden, Bukayo Saka, dan Marcus Rashford, bisa ditugaskan untuk itu. Tujuannya, mengeksploitasi kelemahan Mbappe dalam bertahan.
Boleh jadi strategi itu hanya kabar angin. Sebab, taktik itu ketinggalan zaman. Pelatih Didier Deschamps memberikan keleluasaan penuh bagi Mbappe untuk menyerang, menyerang, dan menyerang. Urusan bertahan diserahkan kepada pemain yang berada di belakang Mbappe di sisi kiri. Di sektor tengah ada Adrien Rabiot, sedangkan di barisan belakang ada Theo Hernandez.
Apa pun strategi yang akan dimainkan Inggris, mengawal Mbappe menjadi tugas berat bagi Kyle Walker, bek kanan yang bermain untuk Manchester City. Keduanya akan bertemu di titik yang sama. “Saya tidak akan menggelar karpet merah baginya untuk mencetak gol,” kata Walker, 32 tahun.
Walker sudah punya pengalaman lengkap dalam menghadapi kecepatan Mbappe. Mereka pernah berhadap-hadapan dalam tiga laga di Liga Champions. Hasilnya, Man City dua kali menang dan sekali kalah. Walker dianggap bisa mematikan gerak Mbappe. Bukti di statistik, sang penyerang hanya bisa mencetak satu gol ketika mereka bertemu.
Walker memang punya kecepatan lari untuk menandingi Mbappe. Sementara catatan terbaik kecepatan lari Mbappe berada pada angka 35,6 kilometer per jam, Walker lebih cepat, yakni 37,8 km per jam. Masalahnya ada pada faktor usia. Walker mungkin tak lagi bisa secepat itu.
#Info Piala Dunia 4.1.1-Inggris vs Prancis
Meski demikian, eks bek Tottenham Hotspur itu ogah berlama-lama membahas Mbappe. Ada sebelas pemain yang harus mereka hadapi, bukan hanya Mbappe. “Waktu berlaga untuk Man City melawan PSG, bukan hanya Mbappe yang harus dipikirkan,” kata Walker. “Begitu pun dalam pertandingan ini.”
Ketimbang hanya berfokus pada pemain bernomor 10 itu, Walker minta rekan-rekannya terus mewaspadai pemain lainnya, seperti Olivier Giroud, yang telah mencetak tiga gol. Ousmane Dembele, yang bermain di sayap, pun sedang moncer. “Juga Antoine Griezmann. Pemain ini dapat menyebabkan masalah,” ujar Walker.
Toh, penampilan Inggris tak kalah cemerlang dibanding Prancis. Di Qatar, mereka belum terkalahkan berkat tombak yang tajam dan bek yang solid. Namun manajer Gareth Southgate mengakui laga ini tidak akan mudah. “Selama empat atau lima tahun terakhir, kami telah mencetak sejarah. Tidak semuanya berakhir dengan baik,” ujar Southgate.
Harapannya, sejarah buruk itu tak terulang di Stadion Al Bayt.
IRFAN BUDIMAN | REUTERS | SKY SPORTS | GOAL
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo