Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PELUIT akhir yang disemprit wasit Facundo Tello asal Argentina terasa memilukan bagi Cristiano Ronaldo. Nada panjang penanda akhir laga itu mengantarkannya menyusuri setiap jengkal rumput dan lorong di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, pada kesedihan yang dalam. Air matanya tumpah. Semua telah punah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sabtu malam yang kelam. Sebiji gol malam itu dari pemain Maroko, Youssef En-Nesyri, 25 tahun, pada menit ke-42, telah menghentikan perjalanan Portugal dalam Piala Dunia kali ini. Namun, lebih terasa bak disayat sembilu, ini merupakan akhir dari semua ambisi dalam perjalanan karier Ronaldo sebagai pemain sepak bola.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persembahan terbesar Ronaldo untuk negerinya diberikan ketika dia memimpin Portugal menjadi juara Piala Eropa pada 2016 di Prancis. Kala itu, Selecao das Quinas—julukan tim ini—membungkam tuan rumah Prancis 1-0. Sedangkan gelar juara Piala Dunia menjadi misi yang tidak pernah dituntaskannya. Saatnya mengucap adeus atau selamat tinggal.
#Info Piala Dunia 6.1.1-Cristiano Ronaldo
Pada saat yang sama—mungkin ini membuat hati Ronaldo remuk redam—Lionel Messi, yang selama dua dekade menjadi pesaingnya, masih berkesempatan memenangi turnamen ini. Argentina akan manggung melawan Kroasia di babak semifinal, Rabu dinihari WIB mendatang. Hanya perlu dua laga bagi Messi untuk menyempurnakan kariernya: mengangkat trofi Piala Dunia bersama Albiceleste seperti yang dilakukan Diego Maradona pada 1986.
Piala Dunia tetap menyisakan tempat untuk Ronaldo, 37 tahun. Sejarah mencatat dialah satu-satunya pemain yang bisa mencetak gol dalam lima Piala Dunia sejak pertama kali main pada 2006 di Jerman. Dia mengatakan akan merumput hingga 40 tahun dan pensiun jika berhasil membawa trofi Piala Dunia ke Lisbon, ibu kota Portugal.
Dengan kegagalan di Piala Dunia 2022, apakah dia akan ngotot bermain di turnamen berikutnya di Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko? Kelak saat itu usianya makin uzur, 41 tahun. Toh, di Qatar, semua telah terjawab. Ronaldo hanya mencetak satu gol. Itu pun dari titik penalti ketika Portugal menundukkan Ghana di babak penyisihan Grup H.
Selepas itu, alih-alih menjalankan fungsinya sebagai kapten, pemimpin di dalam dan luar lapangan, serta pencetak gol, dia lebih banyak bikin perkara. Manajer Fernando Santos mengaku tidak senang atas kelakuan Ronaldo yang marah saat digantikan ketika bertanding melawan Korea Selatan pada akhir penyisihan grup. Ronaldo ditarik keluar pada menit ke-65. "Dia (manajer) terburu-buru menggantikan saya," kata Ronaldo selepas pertandingan.
Saat itu, dia juga bersitegang dengan pemain Korea Selatan, Cho Gue-sung, 24 tahun, yang memintanya mempercepat langkahnya keluar dari lapangan. "Saya menyuruhnya tutup mulut. Dia tidak punya otoritas untuk melakukan itu. Dia tak perlu mengatakan apa pun," ujar Ronaldo.
Atas kejadian itu, Santos memanggilnya dan berbicara serius. Dalam laga berikutnya, saat melawan Swiss di babak 16 besar, Ronaldo menjadi pemain cadangan. Praktik yang hampir tidak pernah terjadi di tim nasional Portugal dalam dua dekade belakangan.
Pelatih Portugal Fernando Santos (kanan) saat pertandingan Perempat Final melawan Maroko di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, 10 Desember 2022. REUTERS/Suhaib Salem
Masalah berlanjut. Media mengabarkan bahwa Ronaldo akan hengkang dari Qatar. Intinya, bila tak lagi dipakai dengan hanya menjadi pemain cadangan, lebih baik dia pergi. Sama seperti yang dia lakukan di level klub, di Manchester United.
Kabar tersebut bikin panas tim Portugal. Mereka langsung memberikan pernyataan resmi untuk membantahnya. Belakangan, di akun Instagram-nya, Ronaldo ikut memberikan klarifikasi. "Tim ini terlalu erat untuk dihancurkan dari kekuatan luar. Tim ini sepenuhnya berjanji berjuang meraih mimpi hingga akhir!"
Bukan akhir yang baik. Portugal pulang dengan tangan hampa. Kegagalan ini pula membebaskan Fernando Santos, sang manajer, dalam drama dengan aktor utamanya, Cristiano Ronaldo, selama hampir sebulan terakhir.
Saat Piala Dunia belum dimulai, Santos harus ikut pusing lantaran persoalan Ronaldo dengan klubnya, Manchester United. Dalam konferensi pers menjelang laga melawan Ghana, misalnya. Duduknya tak pernah tenang. Ekspresi wajahnya pun kerap berubah ketika jurnalis justru banyak bertanya soal konflik Ronaldo dan United.
Alih-alih berfokus pada turnamen sepak bola terbesar sejagat ini, Ronaldo memantik kontroversi menjelang pembukaan Piala Dunia 2022 pada pertengahan bulan lalu. Dalam wawancara dengan jurnalis kenamaan Inggris, Piers Morgan, dia menelanjangi United. Sebagai pemain besar dengan berbagai prestasi di banyak klub, juga sebagai peraih lima kali Ballon d’Or, Ronaldo merasa disepelekan karena diminta duduk di bangku cadangan. MU bereaksi dengan memutus kontraknya lebih cepat dari masa berlakunya, yakni Juni 2023.
Akhir cerita di Qatar sungguh getir. Setelah pulang, Ronaldo tentu melanjutkan perjalanannya. Termasuk melanjutkan kariernya di lapangan. Sejauh ini, hanya klub di Liga Arab Saudi yang tertarik kepadanya. Klub-klub besar Eropa menutup pintu rapat-rapat untuk pemain yang kini hidup dalam bayang-bayang masa lalunya yang gemilang itu.
IRFAN BUDIMAN | ESPN | FIFA | SKY SPORTS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo