Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sepakbola

Medali untuk Wak Haji

Presiden Prancis Emmanuel Macron disebut ingin Karim Benzema, sang pemain terbaik dunia, berlaga di pertandingan final. Benzema, yang cedera sehari sebelum pertandingan perdana Piala Dunia 2022, sudah sembuh dan namanya masih tercantum dalam daftar pemain Prancis.

17 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nama Karim Benzema kembali menggema. Presiden Prancis Emmanuel Macron hendak memboyongnya ke Kota Lusail saat tim nasional negaranya menghadapi Argentina dalam final Piala Dunia 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jaringan radio berita Prancis, RTL, menyebutkan Macron mencari kemungkinan agar Benzema, pemain terbaik dunia 2022, bisa tampil di laga final. Dia juga mengajak Paul Pogba dan N’Golo Kante, duo gelandang Les Bleus yang urung tampil di Qatar akibat cedera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbeda dengan Pogba dan Kante, Benzema telah bebas cedera. Dua hari lalu, penyerang itu berlaga bersama klubnya, Real Madrid, dalam pertandingan persahabatan melawan tim divisi dua Liga Spanyol, Leganes.

Benzema, 34 tahun, sejatinya merupakan penyerang utama timnas Prancis. Namun, pada 19 November lalu, saat berlatih di Qatar menjelang laga perdana Les Bleus di Piala Dunia 2022, dia mengalami cedera otot paha. Benzema langsung pulang ke Madrid untuk memulihkan diri. Namun namanya tetap tercatat dalam daftar pasukan yang dipimpin pelatih Didier Deschamps tersebut.

Karena itulah Macron, yang hadir di tribun kehormatan saat Prancis mengalahkan Maroko di semifinal pada Rabu lalu, ingin Benzema hadir dalam partai final. Entah sebagai penonton atau pemain. “Kemungkinan itu sedang kami pelajari. Kita lihat saja, bisa atau tidak,” kata Amelie Oudea-Castera, Menteri Olahraga Prancis.

Penyerang Prancis, Karim Benzema, dalam sesi latihan di Stadion Al Sadd SC, Doha, Qatar, 17 November 2022. REUTERS/Annegret Hilse

Pelatih Didier Deschamps menolak berkomentar perihal kemungkinan kembalinya Benzema. “Saya benar-benar tidak ingin menjawab pertanyaan itu,” katanya dalam konferensi pers sembari memejamkan mata dan menggembungkan pipi. “Pertanyaan berikutnya.”

Jurnalis Prancis, Julien Laurens, malah mengatakan terjemahan omongan Deschamps itu tidak akurat. “Dia berkata, ‘Saya bahkan tidak ingin menjawab Anda karena itu pertanyaan bodoh’,” kata Laurens.

Menurut Laurens, publik sepak bola Prancis menganggap kembalinya Benzema sebatas rumor. “Kami menyadari bahwa, sejak Karim pulang, dia tidak akan kembali ke Piala Dunia. Dia baru mulai berlatih lagi dengan Madrid. Jadi, ia tidak fit untuk tampil di final Piala Dunia,” ujarnya.

Jatuh Bangun Karier Benzema di Timnas Prancis

Karier Benzema di timnas Prancis penuh lika-liku. Dia datang sebagai anggota Generation 1987, sekelompok remaja berbakat kelahiran 1987 yang memenangi berbagai kejuaraan kelompok umur tingkat Eropa. Selain Benzema, ada Samir Nasri, Jeremy Menez, dan Hatem Ben Arfa. Mereka disebut-sebut sebagai generasi penerus Didier Deschamps dan Zinedine Zidane, yang menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

Benzema pertama kali mendapat panggilan untuk bermain bagi timnas senior pada November 2006, saat ia masih berusia 18 tahun. Namun dia terpaksa absen karena mengalami cedera dua hari sebelum pertandingan. Benzema baru bisa memenuhi tugas negara pada 28 Maret 2007, pada usia 19 tahun. Berkat umpan Samir Nasri, dia mencetak gol dalam pertandingan persahabatan melawan Austria tersebut.

Di Piala Eropa 2008, Benzema mulai masuk tim inti. Namun dia gagal mencetak gol dan Prancis terdepak setelah menjadi juru kunci Grup C, di bawah Belanda, Italia, dan Rumania. Benzema menjadi sasaran kritik dan disebut sebagai biang kerok kemandulan Les Bleus.

Pada 2010, karier internasionalnya semakin terpuruk akibat skandal seks. Stasiun televisi Prancis, M6, mengabarkan Benzema bersama tiga rekannya di tim nasional menyewa pekerja seks di bawah umur. Mereka adalah Franck Ribery, Hatem Ben Arfa, dan Sidney Govou. Belakangan, Benzema dan Ribery terbebas dari tuntutan hukum dengan alasan tidak mengetahui usia teman kencan mereka itu.

Bukannya kapok, Benzema kembali tersandung skandal seks pada 2015. Kala itu, dia memeras Mathieu Valbuena lewat video seks rekan tim nasionalnya tersebut. Skandal ini membuat nama Benzema tercoret dari daftar tim nasional, termasuk saat Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 di Rusia.

Benzema baru kembali mendapat panggilan negara dalam Piala Eropa 2020—yang berlangsung pada Juni dan Juli 2021 akibat pandemi Covid-19. Dia mencetak dua gol di fase grup dan dua gol di babak 16 besar sebelum Prancis tersingkir oleh Swiss lewat adu penalti. Trofi pertamanya bersama Prancis baru hadir pada 10 Oktober 2021—lebih dari 13 tahun sejak ia debut di tim nasional—setelah Prancis mengalahkan Spanyol di liga negara Eropa. Gol demi gol terus mengalir dari kaki dan kepalanya, termasuk dalam kualifikasi Piala Dunia 2022.

#Info Piala Dunia 5.1.1-Karim Mostafa Benzema

Lini Depan Prancis Solid

Ketidakhadiran Benzema tampaknya tidak menjadi masalah bagi Didier Deschamps dan anak-anak asuhannya. Penyerang gaek Olivier Giroud, 36 tahun, menunaikan tugasnya sebagai pelapis Benzema dengan mencetak empat gol, termasuk gol kemenangan saat Prancis menundukkan Inggris 2-1 di babak perempat final. Sementara itu, Kylian Mbappe, 23 tahun, tampil sebagai top scorer sementara dengan lima gol.

Sebagai serep, ada Randal Kolo Muani, yang di semifinal hanya butuh 40 detik untuk mencetak gol setelah masuk sebagai pemain pengganti. Soliditas lini serang Prancis inilah yang membuat jurnalis Laurens yakin Deschamps tidak akan memasukkan Benzema dalam tim untuk laga final. “Dia tidak bersama rekan-rekannya selama tiga pekan ini. Kalau dia yang dipilih, menjadi tak adil buat pemain lain,” kata Laurens.

Prancis akan menghadapi Argentina dalam laga final Piala Dunia Qatar 2022 pada Ahad, 18 November 2022, pukul 22.00 WIB, di Stadion Lusail. Ikut berlaga atau tidak, Benzema, yang naik haji pada 2016, bakal ikut menerima medali seusai pertandingan tersebut. Sebab, namanya masih tercatat sebagai anggota tim Prancis. Pertanyaannya, Wak Haji Karim mendapat medali emas atau perak?

DAFFA SIDQI (MAGANG) | DAILY MAIL | TALKSPORT | GOAL | MARCA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus