Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

PT LIB, Operator Liga 1, Klaim Tak Lagi Punya Utang

Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi sepak bola di Tanah Air mengklaim bahwa mereka sudah tidak memiliki utang.

1 Januari 2020 | 20.06 WIB

Logo Liga 1 2019. (liga-indonesia.id)
Perbesar
Logo Liga 1 2019. (liga-indonesia.id)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi sepak bola di Tanah Air mengklaim bahwa mereka sudah tidak memiliki utang dan telah memenuhi semua kewajiban terkait finansial kepada klub maupun individu yang mendapat penghargaan Liga 1 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur PT LIB Dirk Soplanit mengatakan aspek finansial yang dimaksud di antaranya uang hadiah per kategori di kompetisi Liga 1 2019. Ia mengklaim, semua kewajiban finansial sudah diserahkan kepada yang berhak menerima.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Kami bersyukur bisa menggulirkan semua kompetisi yang dipercayakan ke PT LIB dengan lancar. Bukan saja aspek teknis yang kami perhatikan, sisi finansial pun kami penuhi sesuai dengan paparan di awal musim," ujar Dirk seperti dilansir di laman resmi PT LIB, Rabu.

Meski begitu, kata Dirk, masih ada satu angsuran yang belum diselesaikan, yakni hak kontribusi komersial yang harus dibagikan kepada klub.

"Tinggal satu pembayaran cicilan lagi yang akan kami kirimkan sebelum RUPS (rapat umum pemegang saham) bulan depan," kata dia.

Dirk juga menyebut bahwa operator juga sudah tak memiliki uang untuk dana subsidi ke klub di kompetisi U-20. Demikian pula dengan Liga 2, klub sudah menerima uang subsidi komersial dan hadiah per kategori.

"Dengan begitu, untuk musim 2019, LIB tidak memiliki utang ke klub maupun ke pihak ketiga lainnya," kata dia.

PT LIB pernah terlambat memenuhi kewajiban menyerahkan hadiah kepada klub pemenang kompetisi yang berada di bawah tanggung jawabnya. Persik Kediri yang menjuarai Liga 3 2018 belum mendapat hadiah hingga Mei 2019.

Hal serupa juga pernah dialami oleh Persebaya Surabaya saat menjadi juara kompetisi Liga 2 2017. Hingga akhir tahun 2018, Persebaya mengklaim belum menerima uang hadiah sebagai juara dari operator.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus