Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Erik ten Hag dipecat Manchester United setelah kalah 1-2 di kandang West Ham United pada laga terakhir di Liga Inggris, Minggu, 27 Oktober 2024. Itu adalah kekalahan keempat Setan Merah di liga musim ini, sehingga posisinya melorot ke papan bawah, urutan ke-14 klasemen sementara.
Setelah Ten Hag didepak, klub menunjuk asisten pelatih yang juga mantan penyerang Manchester United, Ruud van Nistelrooy menjadi pelatih sementara klub yang bermarkas di Old Trafford itu.
Ten Hag menjadi pelatih Manchester United sejak April 2022, setelah kesuksesan bersama Ajax Amsterdam. Di Old Trafford, dia mempersembahkan dua trofi domestik, yakni Piala Liga atau Carabao Cup 2023 dan Piala FA pada 2024.
Tapi, kinerja pelatih berusia 54 tahun itu menjadi sorotan karena performa klub asuhannya buruk pada awal musim ini. Hasil itu terjadi setelah sempat tersingkir dari Liga Champions di babak penyisihan grup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya rasa tidak ada yang akan benar-benar terkejut," kata mantan bek United yang kini menjadi pakar sepak bola, Gary Neville melansir Reuters, Selasa, 29 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manchester United sudah delapan kali gonta-ganti pelatih sejak Alex Ferguson pensiun pada tahun 2013. Semula kedatangan Ten Hag diharapakan bisa membawa tim berjaya dengan dukungan dari manajemen. Total 600 juta pound sterling telah dihabiskan untuk membiayai pembelian pemain sejak kedatangannya.
Musim ini, Ten Hag yang tetap dipertahankan tidak bisa memperbaiki penampilan tim asuhannya. Dari 14 pertandingan di semua kompetisi sejauh ini, hanya empat yang dimenangkan. Dari catatan kekalahan itu, dua di antaranya terjadi di kandang, saat menjamu Liverpool dan Tottenham Hotspur, yang keduanya sama-sama dihajar 0-3.
Di Liga Europa, Man United belum mencatat kemenangan dalam tiga pertandingan yang sudah dijalani. Setelah imbang 1-1 melawan Twente di kandang, Bruno Fernandes dan kawan-kawannya ditahan imbang Porto 3-3. Laga ketiga, mereka seri 1-1 menghadapi Fenerbahce, yang kini dilatih Jose Mourinho, mantan pelatih Setan Merah.
Sebenarnya, nasib Ten Hag sudah sempat di ujung tanduk. Namun, keberhasilannya memimpin pasukannya meraih gelar juara Piala FA dengan mengalahkan Manchester City di final membuatnya dipertahankan. Kontraknya bahkan diperpanjang hingga 2026. Namun, kesempatan lain yang dimilikinya untuk mengembalikan juara liga Inggris 20 kali itu ke kejayaannya, tak terwujud.
Melansir Mirror.co.uk, Ten Hag tercatat memimpin 128 pertandingan Manchester United dalam berbagai kompetisi. Dari semua laga itu, dia meraih 72 kemenangan, 20 imbang, dan 36 kali kalah. Prosentase kemenangan 56 persen.
Prestasi itu sebenarnya tak terlalu buruk jika dibandingkan delapan pelatih sebelumnya setelah Sir Alex Ferguson, meski Jose Mourinho masih mencatatkan prosentase kemenangan lebih baik yakni 58 persen.
Manchester United di bawah Ten Hag, hanya mencatat rata-rata 1,72 poin per pertandingan. Catatan itu di bawah Mourinho dengan 1,89 poin, Louis van Gaal (1,79 poin), dan Ole Gunnar Solksjaer (1,81 poin).
Pilihan Editor: 5 Alasan Manchester United Memang Harus Pecat Erik Ten Hag dari Kursi Pelatih