Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tengah berada dalam tekanan. Juru taktik asal Korea Selatan itu mulai dihujani komentar miring setelah Tim Garuda gagal menang dalam lima laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah timnas Indonesia menelan kekalahan 0-4 dari Jepang, Jumat, 15 November, ia menjadi sorotan sejumlah pihak. Ia dinilai kesulitan mengeluarkan kemampuan terbaik para pemainnya saat melawan tim-tim elit, serta memiliki skema taktik yang terbatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal eksperimen taktik yang berujung kekalahan lawan Cina, Oktober lalu, juga banyak dipersoalkan suporter. Selain itu keengganan dia memakai tenaga Eliano Reijnders dalam dua laga beruntun juga menjadi pembicaraan.
Kondisi saat ini bertolak belakang dari sebelumnya. Shin Tae-yong yang belum lama dipuja setinggi langit, kini seolah dimusuhi. Bahkan, tak sedikit yang meminta pelatih 54 tahun itu itu dipecat jika kembali gagal mempersembahkan kemenangan lawan Arab, Selasa malam ini.
Menanggapi berbagai kritik itu, Shin Tae-yong berusaha berbesar hati. Ia menilai posisinya sebagai pelatih timnas Indonesia jelas mendatangkan perhatian dan tekanan.
“Pastinya ada tekanan, dari media, dan juga dari masyarakat pecinta sepak bola Indonesia yang sangat memperhatikan bola Indonesia. Saat menang dan kalah, tentu akan ada berita baik dan buruk,” ujar Shin Tae-yong.
“Memang saya tidak harus selalu dengar berita baik. Ketika ada hasil tidak maksimal, kadang harus dengar kritik dari fans, itu bisa jadi bahan evaluasi bagi saya, apa masalah tim yang harus dibenahi,” ujar dia.
Shin Tae-yong meminta agar publik sepak bola Indonesia terus memberikan dukungan kepada tim asuhannya.
“Saya mohon kepada para penggemar untuk terus mendukung sepak bola Indonesia, saya memang bukan orang Indonesia, tetapi sebagai pelatih timnas, saya akan bekerja semaksimal mungkin dan berusaha untuk Indonesia," kata dia.
"Lolos ke Pildun memang baik, dan itu yang ingin kita capai, tetapi walaupun tidak lolos, kita bisa sama-sama berpikir evaluasi untuk tim kita, meski memang banyak juga perkembangan,” tutur mantan pelatih timnas Korsel itu.
Timnas Indonesia saat ini menghuni posisi terakhir di klasemen sementara Grup C dengan koleksi tiga poin, atau terpaut tiga poin dengan tim peringkat keempat, Cina. Selain juara grup dan tim peringkat kedua yang lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026, hanya tim peringkat ketiga dan keempat yang berhak tampil pada kualifikasi putaran keempat.
Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi akan berlangsung Selasa malam, 19 November 2024, mulai 19.00 WIB.