Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

3 Film Warkop DKI yang Sering Tayang di Stasiun TV Nasional

Walaupun anggota Warkop DKI hanya tersisa Indro, film-film mereka masih banyak stasiun televisi nasional yang menyiarkannya.

23 September 2021 | 18.15 WIB

Treaser film Warkop DKI Reborn : Jangkrik Bos Part 1. youtube.com
Perbesar
Treaser film Warkop DKI Reborn : Jangkrik Bos Part 1. youtube.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pondasi Warkop DKI sudah hadir sejak 1970-an. Hal ini bermula ketika Temmy Lesanpura dari Radio Prambors mengajak tiga mahasiswa FISP UI (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia), yakni Rudy Badil, Nanu Mulyono, dan Kasino untuk mengisi program acara hiburan di radio tempatnya bekerja.

Mereka terkenal dengan humornya yang acap kali menyerempet persoalan politik. Tidak heran jika mereka disebut grup lawak yang kritis dan acap kali menyeletukkan perkataan satire. Adapun sentilan-sentilan mereka terhadap penguasa Orde Baru kala itu seperti kebijakan pemerintah, berbagai peristiwa penting termasuk Malapetaka 15 Januari (Malari) 1974, militerisasi kampus, juga propaganda rezim seperti Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

Dengan banyaknya pendengar dan penikmat lawakan grup ini membuat mereka melebarkan sayapnya ke berbagai panggung hiburan. Awalnya grup ini rutin manggung di Taman Ismail Marzuki atau TIM dan mengisi acara-acara prom night.

Ketika mengisi acara di luar Prambors mereka masih menggunakan nama panggung Warkop Prambors. Melihat semakin besarnya nama mereka akhirnya grup ini mengubah nama menjadi Warkop DKI, sebab ketika menggunakan nama Warkop Prambors mereka akan dikenakan royaliti.

Selain itu grup lawak ini juga merambah ke dunia film dan telah membintangi berbagai judul film. Film-film mereka tidak berhenti di era tersebut, walaupun anggota Warkop DKI hanya tersisa Indro saja. Masih banyak stasiun televisi nasional yang menyiarkan film-film mereka, terutama pada hari libur. Berikut beberapa film Warkop DKI yang paling banyak diputar pada saat ini:

1. Atas Boleh Bawah Boleh (1986)

Film ini adalah salah satu film Warkop DKI yang berada di bawah naungan Production House atau PH Soraya Intercine Films milik Raam Soraya. Film ini juga disutradarai oleh sutradara serba bisa, Arizal. Selain itu, Atas Boleh Bawah Boleh juga dibintangi Eva Arnaz dan Dian Nitami.

Film ini menceritakan peristiwa nahas namun menggelikan yang menimpa Dono, Kasino, dan Indro ketika sedang berburu. Ketika itu Dono pingsan dan dirawat oleh lurah setempat. Dono jatuh hati pada putri pak lurah. Tidak lama ia menaksir putri pak lurah, ketika mengetahui watak asli gadis tersebut Dono segera menghindar, namun ketika ia menghindar nasib nahas mendatanginya lagi.

Dono kecelakaan dan membuatnya harus dirawat di rumah sakit. Dono dirawat di rumah sakit dan kemudian jatuh hati pada perawatnya, Susy (Eva Arnaz). Diam-diam Indro juga jatuh hati pada Susy. Persaingan terjadi, tetapi tak ada yang berhasil meraih Susy.

2. CHIPS (1982)

CHIPS merupakan singkatan dari (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Sosial) merupakan film komedi yang diproduksi pada 1982. Film komedi klasik ini terinspirasi dari serial TV pada era awal hingga medio 80-an, yaitu California Highway Patrols (CHiPs), dengan bintangnya Erik Estrada sebagai Ponchorello.

Dalam film ini Dono, Kasino, dan Indro bekerja sebagai petugas pelayanan masyarakat partikelir (Swasta), khusus di bidang keamanan dan ketertiban. Selain trio Warkop DKI, film ini juga dibintangi oleh mendiang Panji Anom, sebagai boss Chips, dan Sherly Malinton sebagai kekasih Dono.

3. Setan Kredit (1982)

Film ini menceritakan seorang anak yang hilang kemudian disiarkan melalui radio. Orang yang berbicara di radio tersebut menawarkan imbalan bagi siapa saja yang berhasil menjumpai anak tersebut. Dono, Kasino, dan Indro menjadi beberapa orang yang tertarik dengan penawaran tersebut.

Dengan hal tersebut mereka mendatangi tempat keramat untuk mendapatkan petunjuk. Namun sang penunggu tempat tersebut meminta syarat kepada mereka untuk mendatangkan orang-orang yang ingin menerima kredit. Setelah mendatangkan orang-orang tersebut, Dono, Kasino, dan Indro menagih janjinya namun tidak kunjung dituruti. Sementara itu, berita anak hilang tersebut hanyalah kesalahan informasi, sebab anak yang hilang tersebut hanya bersembunyi di bawah meja.

GERIN RIO PRANATA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus