Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Alasan Joko Anwar Pertahankan Nuansa 80-an di Film Pengabdi Setan

agar suasana era 80-an dalam film Pengabdi Setan terasa Joko
Anwar dan kru film harus mengumpulkan barang-barang era
tersebut

21 September 2017 | 12.53 WIB

Joko Anwar. TEMPO/Frannoto
Perbesar
Joko Anwar. TEMPO/Frannoto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Joko Anwar mengatakan alasannya tetap menggunakan latar belakang era 80-an. Ia ingin meluaskan cerita dari Pengabdi Setan pertama yang ditayangkan tahun 1982. "Kalau misalnya berbeda banget dekadenya akan susah kan nyambunginnya, jadi kita bikin deket gitu," ujar Joko Anwar di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, 20 September 2017.


Joko Anwar mengaku untuk membuat kesan 80-an dirinya bersama kru harus mengumpulkan barang-barang era tersebut. "Barang ya bukan cuman foto, jadi kantor tuh penuh dengan tape recorder, majalah,” kata dia.


Selain setting dan properti era 80-an, film ini pun diperkuat dengan adanya kehadiran sandiwara radio yang masih jadi hiburan serta sumur yang masih lazim ada di kamar mandi.


Meski plot dan karakternya tidak sama persis, film ini tetap menyajikan beberapa adegan-adegan tak terlupakan dari film yang diproduksi pada 37 tahun lalu.


Joko juga mempertahankan gaya film horor lawas yang mengandalkan riasan organik tanpa sentuhan efek digital demi memberikan rasa lebih mencekam. "Kalau pakai CGI (Computer Generated Imagery) tidak terasa real danger, jadi kurang menyeramkan," kata Joko usai penayangan perdana "Pengabdi Setan" di Jakarta, Rabu, 20 September 2017.


Film Pengabdi Setan akan tayang di seluruh biokop Indonesia pada 28 September mendatang. Selain di Indonesia, film ini juga akan tayang di Malaysia pada 23 November 2017. Dalam film ini, Joko Anwar bekerja sama dengan Tara Basro, Ayu Laksmi, Egy Fadly dan Dimas Aditya.


 


 


AMMY HETHARIA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aisha Shaidra

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus