Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Asmara Abigail Main di Film Galang, Drama Keluarga yang Diwarnai Musik Metal

Asmara Abigail merasa tertantang bermain di film Galang sebagai perempuan seorang diri yang dikelilingi banyak laki-laki.

23 Oktober 2021 | 11.37 WIB

Asmara Abigail dalam film Galang. Foto: Rich Music/Swan Studio.
Perbesar
Asmara Abigail dalam film Galang. Foto: Rich Music/Swan Studio.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mimpi Adriyanto Dewo untuk membuat film berlatar belakang musik akhirnya kesampaian lewat film Galang. Sedari kecil, Adriyanto dikenalkan oleh musik-musik rock klasik oleh ayahnya. Besar di tahun 90-an, musik-musik dari Korn, Limp Bizkit menjadi favoritnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jadi ini sebenarnya kayak dream come true dan musiknya cadas, yang gue suka. Gue selalu percaya, satu film yang berhasil dibuat itu keajaiban. Rasi bintang cocok, filmnya jadi,” ujar Adriyanto, dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 22 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Alasan inilah yang membuat Adriyanto langsung menyetujui, ketika Rich Music mengajaknya membuat film bertemakan musik. Ia mengajak Tumpal Tampubolon untuk menggarap naskah film ini bersama. Sebelumnya, Adriyanto dan Tumpal pernah bekerja sama dalam film Tabula Rasa.

Adriyanto menceritakan proses penulisan naskah, di mana ia dipertemukan dengan pentolan-pentolan musik underground kota Bandung. Musik yang akan menjadi tema dari film ini. “Masuk ruangan, ada beberapa nama, ada almarhum Eben, banyak juga. Dari situ, baru ketemu apa yang worth to tell story,” ujarnya.

Dipilihnya tahun 2008 sebagai latar belakang film ini bukan tanpa alasan. Menurut Aska Pratama, Creative Director Rich Music, di tahun 2008 banyak terjadi geliat kreativitas di dunia musik dan industri-industri pendukung lainnya. “Banyak juga band-band yang ngeluarin album. Band-band yang berinvasi ke luar negri. Industri kreatif yang berkembang juga, seperti distro,” kata Aska yang juga anggota dari kelompok musik Rocket Rockers.

Film Galang berkisah tentang pemuda bernama Galang yang memilih meninggalkan Maryam, kakak perempuannya sendirian menonton konser musik underground. Tidak diduga, konser berakhir ricuh dan Maryam menjadi korban yang meninggal. Diliputi rasa bersalah, Galang menyamar menjadi penggemar musik underground untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas kematian kakaknya.

Berperan sebagai Galang adalah Elang El Gibran, aktor yang pernah bermain film pendek seperti Bura dan Mangkujiwo. Menjadi pemeran utama pertama kalinya dalam sebuah film panjang, Elang mengaku kaget. “Galang ini kontras sama gue, bakal banyak kesulitan. Tapi kesulitan jadi kesenangan sendiri. Dari awal sampai ending menurut gue ada aja yang, ‘apalagi nih, apalagai nih’, gue juga enggak ngerasa habis,” ujarnya.

Sementara, Asmara Abigail mengaku langsung mengiyakan ketika Adri menghubunginya untuk peran seorang manajer bernama Asmara. Meski mengaku familiar dengan suasana konser, namun Abigail mengaku belum pernah terlibat langsung dalam sebuah konser.

“Peran yang paling menantang, perempuan sendiri dikelilingi laki-laki. Menantang banget dan seru, bahagia banget dipenuhi talent-talent muda yang berbakat. Asmara, tuh challenging, musti bisa menghandle, alpha female gitu,” ujar Abigail yang pernah bermain dalam film Gundala.

Nama lain yang ikut bergabung dalam film ini adalah Agra Piliang yang bermain dalam serial Serigala Terakhir. Agra yang mengaku sebagai penggemar musik jazz mendapatkan peran sebagai Irfan, vokalis sebuah band metal. “Dengerin musik metal berasa release something yang gue belom pernah dapetin. Vocal coaching 2 mingguan, benar-benar ngerasa, kayak whole new level, rangenya bisa ampe situ,” ujarnya.

Film Galang yang saat ini sedang menjalani proses syuting di kota Bandung rencananya akan diputar di bulan Desember 2021. Menurut Mochamad Andika, Executive Producer film Galangbulan Desember adalah bulan terakhir dari program DistorsiKERAS yang berlangsung secara virtual. “Semua yang kita rencanakan harus rilis Desember. Desember waktu yang berbarengan dengan DistorsiKERAS Virtual Concert Big Bang,” katanya.

DEWI RETNO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus