Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Blade Runner 2049 Gagal Menarik Banyak Penonton

Film Blade Runner 2049 yang diprediksi akan meledakkan box office, gagal menarik banyak penonton pada minggu pertama ditayangkan di Amerika.

8 Oktober 2017 | 18.03 WIB

source: bladerunnermovie.com
Perbesar
source: bladerunnermovie.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO, Sydney - Film Blade Runner 2049  yang diprediksi akan meledakkan box office, gagal menarik banyak penonton pada minggu pertama ditayangkan di Amerika. Padahal film tersebut telah menerima ulasan positif dari para kritikus dan mendapat penilaian dari penoton diatas 80 persen di beberapa situs film. 

Blade Runner 2049, Sekuel klasik asli dari Ridley Scott ini diperkirakan mendapatkan $42 juta dalam minggu ini. Sedangkan untuk penggarapannya, film ini menghabiskan sekitar $ 200 juta. Walaupun hanya mendapatkan sekitar seperlima dari biaya produksi, analisis media senior ComScore, Paul Dergarabedia kombinasi dari angka dan ulasan tersebut merupakan tanda positif.

Baca juga:
Ini Impian Rio Dewanto yang Belum Terwujud
Yannie Kim, Artis Indonesia yang Menembus Drama Korea

“Box office awal dengan ulasan positif dari kritikus serta yang terpenting peminat dari ‘moviegoers’ mendukung pemutaran film dalam jangka panjang,” ujarnya.

Pada tahun 1982, Blade Runner masuk ke layar lebar dengan situasi yang serupa dengan sekarang. Saat itu, Blade Runner mendapatkan $ 34.7 juta dengan anggaran $36 juta, walaupun begitu film tersebut mendapatkan reputasi film klasik dalam 35 tahun terakhir.

Denis Villenueve selaku sutradara mendapat pujian secara internasional oleh kritikus atas karyanya dan pembukaan box office terbesar sekitar $30.9 juta pada tahun 2016. Sedangkan Rya Gosling yang merupakan anak emas Hollywood memiliki pembukaan box office terbesar dalam film Crazy Stupid Love yang mengumpulkan sekitar $24.6 juta.

Para kritikus juga menunjukkan bahwa film tersebut memiliki jumlah layar yang terbatas untuk menampilkan Blade Runner 2049  karena hanya dibuka di sekitar 4000 lokasi di Amerika Serikat. Demikian dilansir dari News.com.au.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus