Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Majas kerap ditemukan dalam berbagai karya sastra. Bahkan, secara tidak sadar, kita juga seringkali menggunakan majas dalam percakapan sehari-hari. Salah satu majas yang sering digunakan yaitu majas hiperbola. Apa itu majas hiperbola? Berikut pengertiannya serta ciri-ciri dan contoh majas Hiperbola.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengertian Majas
Melansir KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan upaya menyamakannya dengan sesuatu yg lain. Dalam KBBI, majas juga memiliki arti kiasan. Tujuan penggunaan majas ialah memberikan efek tertentu dari majas tersebut yang berkaitan dengan emosi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dale dan Warriner dalam buku Pradopo halaman 104 tahun 1985, majas merupakan bahasa kiasan yang memberikan dampak atau efek pengaruhnya dengan cara membandingkan atau mengenalkan suatu hal atau benda dengan hal lainnya secara umum.
Berdasarkan Gorys Keraf, majas atau gaya bahasa dibagi menjadi 4, yaitu majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Adapun hiperbola termasuk dalam majas pertentangan.
Pengertian Majas Hiperbola
Majas Hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan cenderung tidak masuk akal. Dikutip dari laman belajar.kemdikbud.go.id, majas hiperbola ialah majas yang memberikan kesan yang berlebihan dari kenyataan agar lebih berkesan atau mengundang perhatian.
Nama hiperbola sendiri diambil dari bahasa Yunani yang memiliki makna "pemborosan" atau "berlebihan". Majas hiperbola cenderung lebay, bersifat lebih dramatis daripada fakta pada aslinya. Biasanya, majas hiperbola banyak dijumpai dalam penulisan artikel, cerpen, puisi, novel, dan karya sastra lainnya. Majas bisa membuat sebuah tulisan terdengar lebih indah dan dramatis. Namun kalimat tersebut tidak kehilangan makna aslinya.
Ciri-ciri Majas Hiperbola
Secara umum, ciri-ciri majas hiperbola adalah sebagai berikut:
- Penggunaan pilihan bahasa yang tidak masuk akal atau terlalu berlebihan.
- Kalimat yang disampaikan memiliki kesan dramatis atau lebay.
- Kalimat mempengaruhi perasaan dan emosi para pembaca atau pendengar.
Contoh Majas Hiperbola
Berikut ini contoh penggunaan majas hiperbola:
- Air mataku mengalir deras membanjiri ruang kamar.
- Teriakan semangat dari pelatih mampu membakar semangat para anggota timnas.
- Paman membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
- Hatiku tercabik-cabik melihatmu berdua bersamanya.
- Aku sudah memperingatkanmu ribuan kali, namun tak pernah kau hiraukan.
- Kulitku kering terbakar terik matahari akibat lupa memakai tabir surya.
- Mengapa kamu selalu terlambat? Bahkan rumahmu tak lebih jauh dari planet Mars.
- Amarahnya meledak saat ia menyadari tak satupun anaknya berada di rumah.
- Bercita-citalah setinggi langit agar kelak kau jadi orang sukses.
- Mendengar kabar tersebut, aku berlari secepat kilat ke rumah sakit.
Itu dia pengertian, ciri-ciri, dan contoh majas hiperbola. Jangan sampai tertukar dengan majas lainnya, ya.
LALA DITA PANGESTU
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.