Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

FFD 2019 Putar Film Etnografi Indrawi Gandeng Universitas Harvard

Total ada lima film berbasis etnografi indrawi yang menjadi bagian dari program Etnografi Indrawi: Saksi Mata FFD 2019 yang akan diputar.

29 November 2019 | 11.01 WIB

Festival Film Dokumenter 2019 di Yogyakarta
Perbesar
Festival Film Dokumenter 2019 di Yogyakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Festival Film Dokumenter atau FFD 2019 akan memutar film-film berbasis etnografi indrawi dengan menggandeng Universitas Harvard, Amerika Serikat. Film etnografi indrawi merujuk pada bentuk eksperimen perekaman kehidupan dan kebudayaan masyarakat di berbagai tempat yang dinilai bisa membangkitkan pengalaman indrawi penontonnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Uniknya, setiap film dalam program ini akan ditampilkan dalam bentuk pameran karya. Kegiatan tersebut diselenggarakan mulai 2 - 7 Desember 2019 di Kedai Kebun Forum Yogyakarta. "Film-film etnografi indrawi yang akan diputar merupakan karya Sensory Ethnography Lab (SEL), komunitas kolektif antropolog yang berbasis di Universitas Harvard, Amerika Serikat," ujar Syifanie Alexander, Programmer FFD 2019 pada Selasa, 26 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Total ada lima film berbasis etnografi indrawi yang menjadi bagian dari program Etnografi Indrawi: Saksi Mata FFD 2019 yang akan diputar. Pertama, An Aviation Field (2016) karya Joana Pimenta. Film ini berisi tentang penyusunan ulang fiksi tentang bagaimana kuasa maha besar Gunung Fogo yang menutupi Kota Brasil dengan debunya. Joana Pimenta dalam karyanya menjahit fiksi tentang rakyat imajiner di bawah kaki Fogo dengan permainan skala kota sebagai perpindahan antara yang konkrit dan abstrak.

Ada pula J.P. Sniadecki yang membuat The Iron Ministry (2014) selama lebih dari tiga tahun di kereta api di Cina. Film ini menampilkan pertemuan acak dengan para migran di dalam kereta yang sama, laju pembangunan bergerak dalam narasi kecepatan sekaligus agensi yang memainkan perannya.

Adapun Aryo Danusiri, sineas asal Indonesia mengangkat narasi yang bersilang antara taman bermain, bencana banjir, dan ancaman di Jakarta dialami kembali dan dituangkan dalam film Notes from The Fringe (2019) dengan pengamatan statis singkat nan mendalam. Ungkapan puitis akan gelap-terang bangunan-bangunan tinggi di tepian sungai Huangpu menandai alur kemajuan kota Shanghai tersaji dalam film The Yellow Bank (2010) karya J.P. Sniadecki lainnya.

Film terakhir, Terrace of The Sea (2009) garapan Diana Keown Allan melakukan lompatan sejarah tentang penggusuran oleh Israel melalui memori foto-foto masa lalu dan bertamu pada laut laiknya rumah bagi keluarga eksil Palestina di selatan Lebanon.

Seluruh acara FFD 2019 akan diselenggarakan pada 1 - 7 Desember 2019 di toga lokasi berbeda. Tiga tempat acara Festival Film Dokumenter ini adalah Taman Budaya Yogyakarta, IFI-LIP Yogyakarta, dan Kedai Kebun Forum.

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus