Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

Kaka Boss disutradarai oleh Arie Kriting menghadirkan drama keluarga Indonesia Timur yang berfokus pada hubungan ayah dan anak.

24 Juli 2024 | 22.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Arie Kriting, Putri Nere, Glory Hillary, dan Godfred Orindeod di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film komedi terbaru besutan Arie Kriting, Kaka Boss baru saja merilis trailer resminya pada Rabu, 24 Juli 2024. Dibintangi oleh mayoritas pemain keturunan Indonesia Timur dari berbagai bidang, mulai dari artis, komedian, penari, penyanyi, film ini akan tayang di layar lebar Indonesia mulai Kamis, 29 Agustus 2024 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trailer film keluaran Imajinari Pictures menampilkan drama keluarga orang Indonesia Timur yang berfokus pada hubungan ayah dan anak. Selaku sutradara dan penulis film, Arie Kriting mengaku ide yang mendasari pembuatan film ini berawal dari keresahan yang sudah ia rasakan jauh sebelum film ini dibuat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Perasaan untuk membuat film Kaka Boss itu justru lahir ketika saya terlibat dengan beberapa film yang bertemakan Indonesia Timur,” ucap Arie Kriting pada acara konferensi pers penayangan official trailer yang digelar di bilangan Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2024. “Menurut saya, ada perspektif yang sifatnya satu arah terhadap apa yang terjadi di Indonesia Timur.”

Keresahan Arie Kriting Soal Indonesia Timur di Layar Sinema

Keresahannya tersebut bermula dari ketidakpuasan atas upaya yang dihadirkan dalam mendefiniskan orang-orang Timur untuk ditampilkan di layar sinema. Komedian 39 tahun tersebut merasakan adanya repetisi karakter yang lebih dekat dengan perasaan-perasaan negatif, seperti kesedihan, kesulitan, kekurangan, dan perjuangan yang berat sekali.

“Layar film Indonesia ketika beririsan dengan orang-orang Timur cuma untuk dijadikan bahan bersyukur," katanya. Padahal baginya, masih banyak spektrum lain dari orang Indonesia Timur yang bisa digali lebih dalam lagi. “Itu benar, tetapi menurut saya bukan hanya itu. Ada perasaan-perasaan lain yang bisa dieksplor melalui sinema," katanya

Berangkat dari sana, pemilik nama lengkap Satriaddin Maharinga Djongki tersebut berharap bahwa film Kaka Boss dapat menjadi alternatif tontonan yang menunjukkan sisi lain yang orisinil dari orang-orang Indonesia Timur. Arie Kriting berkeinginan untuk menonjolkan sisi humanisme dengan menggali ekspresi-ekspresi yang juga menunjukkan kompleksitas karakter termasuk kelembutan orang-orang Indonesia Timur. 

Poster film Kaka Boss. imajinari

Sekilas tentang Film Kaka Boss 

Bercerita tentang keluarga dari Indonesia Timur yang tinggal di Jakarta, Kaka Boss mengisahkan tentang Ferdinand 'Kaka Boss' Omakare, penagih utang yang terkenal dan disegani. Dalam upaya mengubah arah kariernya, Ferdinand berusaha menjadi penyanyi demi membahagiakan anak semata wayangnya yang merasa malu dengan profesi ayahnya. 

“Yang namanya seorang bapak itu dia akan lebih bahagia kalau yang bangga anak sendiri,” suara Godfred Orindeod yang berperan sebagai Kaka Boss mengisi bagian akhir dari trailer yang sudah bisa ditonton di kanal YouTube Imajinari. Film drama komedi ini juga nampaknya akan menyelipkan adegan aksi dan seni sebagai bagian dari alur yang membangunnya.

Ernest Prakasa Percaya dengan Arie Kriting

Diproduseri Ernest Prakasa, Kaka Boss adalah film terbaru Imajinari Pictures setelah sukses dengan Agak Laen yang tembus lebih dari 9 juta penonton bioskop. Dipa Andika, salah satu produser, mengungkapkan keyakinannya bahwa Kaka Boss akan memberikan warna baru dalam perfilman Indonesia.

Kaka Boss pure Indonesia Timur yang berbeda yang ada di Ibu Kota. Berusaha menampilkan kejujuran Indonesia Timur dari dua sisi yang berbeda, ada sisi keras dan lembutnya,” kata Dipa yang turut hadir di acara konferensi pers perilisan official trailer.

Menambahkan, Ernest Prakasa menyatakan bahwa film ini menghadirkan sesuatu yang segar dan sesuai dengan visi Imajinari yang selalu berusaha menghadirkan karya unik dan autentik. “Arie Kriting juga punya alasan yang sangat kuat untuk membuat film ini. Itu salah satu alasan kuat yang membuat saya mau mengerjakan proyek ini,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus