Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Jadi Dukun di Film Kuyang, Putri Ayudya Lakukan Riset hingga Belajar Hal Baru

Pemain film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, Putri Ayudya menceritakan pengalamannya belajar berbagai material yang digunakan untuk ritual.

8 Maret 2024 | 10.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris yang juga model, Putri Ayudya, kembali tampil dalam sebuah film bertema horor bertajuk Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai. Dalam film garapan Yongki Ongestu tersebut, Putri Ayudya diberikan kepercayaan untuk memerankan seorang dukun atau shaman.

“Saya salah satu dukun di Desa Muara Tapa,” katanya kepada Tempo pada Jumat, 1 Maret 2024. “Orang pinter sih, ya, kita bilangnya, karena dipercaya bisa membantu menyembuhkan, bisa membaca yang kita enggak tahu, dan memang berada di sebelahnya kepala desa untuk membantu segala yang dibutuhkan. Dukunnya tipe yang begitu."

Putri Ayudya berperan sebagai Mina Uwe, dukun yang akan membantu pasangan Bimo (Dimas Aditya) dan Sriatun (Alyssa Abidin) yang calon anak keduanya diincar kuyang untuk dijadikan tumbal. Mulai Kamis, 7 Maret 2024, film adaptasi novel karya Achmad Benbela itu sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop Tanah Air.

Putri Ayudya Pertama Kali Jadi Dukun

Meski sudah banyak berperan di film bertema horor, perannya sebagai Mina Uwe merupakan pertama kalinya ia menjadi seorang dukun. “Kalau yang terkait dengan ilmu gaib, pernah. Tetapi, khusus jadi dukun, yang profesinya dukun, baru ini,” katanya.

Dirinya mengaku tertarik mempelajari bagaimana menjadi seorang dukun dengan riset melalui internet dan dari kisah teman-temannya yang memang dekat dengan dunia makhluk kuyang. Dikenal berasal dari Kalimantan, kuyang dipercaya sebagai berwujud perempuan yang menuntut ilmu hitam dan mengincar janin bayi sebagai tumbal untuk mencapai kehidupan abadi.

Lebih lanjut, Putri menceritakan pengalamannya mempelajari suatu ritual yang material sesajiannya terdiri dari tetumbuhan herbal. “Jadi dijejerin macam-macam, ‘ini daun apa?’, ‘ini gimana cara pakainya?’ jadi, mau enggak mau kita belajar,” tuturnya. “Itu salah satu risetku yang paling menarik, untuk tahu gimana cara menggunakan perintilan barang-barang ini di dalam ceritanya.”

Aktor film Kuyang: Sekutu Iblis yang selalu mengintai Putri Ayudya saat berkunjung ke kantor Tempo, Palmer, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Di samping itu, demi menghargai keaslian budaya tempat legenda kuyang bermula, riset yang dilakukan Putri dan seluruh pihak dalam proyek film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai dimaksudkan untuk mencari alternatif lain yang mendekati produk asli. Dua di antaranya adalah pemilihan kata-kata dalam pembacaan mantra dan peletakkan tato yang digunakan. Hal ini sengaja dilakukan agar tidak menodai kesakralan yang dianut masyarakat yang mempercayai.

Putri Ayudya Lebih Takut Ular dibanding Hantu

Meski terinspirasi dari kisah mistis yang popular di Kalimantan, proyek film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai mengambil tempat syuting di Belitung. Selain untuk efisiensi waktu, pengambilan keputusan agar syuting juga dilakukan di luar Kalimantan demi menghindari kejadian-kejadian berbau mistis yang tidak diinginkan. 

Beruntungnya, Putri sendiri mengaku tidak mengalami kejadian diganggu makhluk halus selama proses syuting yang sudah dilakukan sejak dua tahun lalu itu. “Kalau aku enggak ada. Aku sendiri enggak mengalami apa-apa,” katanya. “Aku tuh merasa sensitif untuk ‘merasa’, tapi enggak bisa ‘melihat’. Merinding-merinding bisa, tapi semakin ke sini setiap kali aku main atau harus menyerupai wujud tertentu, secara otomatis aku menutup kepekaanku dulu.”

Bahkan, karena lokasi syuting dilakukan di dekat hutan dan sungai yang mirip dengan yang ada di Kalimantan, pemain dan kru lebih khawatir akan gangguan lain yang sifatnya alamiah seperti hewan buas. “Sebenarnya, di luar itu semua, kita lebih aware sama ular, gitu-gitu loh,” katanya menerangkan. “Kalau kita syuting kan kita banyak dibalik ya, syuting horor jadi malam ke pagi, make sure bahwa kita harus tetap aware as a person. Kesadarannya tetap ada lah."

Pemilihan lokasi syuting di Belitung juga dilakukan dalam rangka mewujudkan cita-cita yang dibawa Aenigma Pictures selaku rumah produksi yang menaungi film tersebut. “PH (Production House) kami ini, Aenigma, selalu punya misi dalam bikin karyanya,” kata Putri.

Sebelumnya, rumah produksi ini berujung mendirikan sebuah studio sound di Purwokerto untuk meningkatkan akses masyarakat setempat. Studio tersebut masih ada dan beroperasi hingga saat ini, dikelola oleh warga lokal. Putri melanjutkan, perihal misi yang dibawa Aenigma pada proyek film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, “kali ini dengan tujuan pelestarian lingkungan, perekonomian, dan perputaran kegiatan tourism di Belitung.”

HANIN MARWAH NURKHOIRANI

Pilihan Editor: Daftar Film yang mengangkat Sosok Kuyang, Ada yang dari Thailand

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus