Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Joko Anwar: Sudah Seharusnya Film Horor Dibuat dengan Respek  

Joko Anwar melihat film horor Indonesia saat ini tak lagi hanya menyajikan tontonan penuh kekagetan lantaran penampakan yang muncul tiap menit.

22 September 2017 | 20.09 WIB

Pengabdi Setan. youtube.com
Perbesar
Pengabdi Setan. youtube.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Dua tahun terakhir film horor Indonesia kembali menemukan panggungnya. Tahun ini, setidaknya hingga September terdata ada 19 film horor yang sudah dan akan tayang di bioskop. Angka tersebut tentunya belum menyamai jumlah total film horor yang mengisi bioskop sepanjang tahun lalu, yakni sebanyak 38 film.

Sejak awal September, sudah ada Petak Umpet Minako, Hantu Jeruk Purut Reborn, dan Gerbang Neraka yang tayang di bioskop. Belum lagi 28 September mendatang menyusul Pengabdi Setan garapan Joko Anwar makin menambah suasana horor di layar lebar. Oktober pun sudah ada tiga film horor menunggu antrean.

Joko Anwar melihat film horor Indonesia saat ini mengalami banyak perubahan. Tak lagi hanya menyajikan tontonan penuh kekagetan lantaran penampakan yang muncul tiap menit. Atau tak hanya menjual perempuan-perempuan seksi sebagai etalase di poster dan adegan-adegan horor. “Tahun ini dan tahun lalu dari jumlah enggak jauh berbeda, tapi tahun ini lebih notable,” tutur Joko saat ditemui Tempo di kawasan Kemang, Ahad, 17 September 2017.

Ia melanjutkan, beberapa tahun lalu film horor sempat naik dan punya panggungnya sendiri. Tapi sayangnya banyak didominasi film yang gegabah. “Sekarang sudah banyak yang juga memikirkan segi cerita,” ujar Joko.

Sebenarnya, memproduksi film hantu dengan bumbu perempuan seksi menurut Joko tak sepenuhnya salah. Hanya saja ceritanya memang harusnya bisa kuat memberi alasan mengapa harus ada perempuan seksi di dalamnya.

Tahun ini Joko Anwar melihat ada upaya lebih dari para pembuat film horor untuk memproduksi film dengan respek. Hal itu menurutnya penting karena film horor sesungguhnya film yang paling jujur.

Di layar, film horor menyuguhkan cinematic experience kepada penonton.  Itulah yang menurut Joko menjadi nilai pembeda film horor dengan genre lain. Horor tak menyajikan pretensi, ia hadir dan disajikan apa adanya. Itulah mengapa sudah selayaknya film horor mendapatkan respek sejak proses produksi.


AISHA SHAIDRA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aisha Shaidra

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus