Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Kata Dewi Gontha Soal Festival Musik Indonesia yang Lebih Berkembang dari Singapura

Perwakilan penyelenggara Java Jazz Festival, Dewi Gontha mengungkapkan bahwa Singapura menyontek festival musik Indonesia.

21 Maret 2024 | 22.15 WIB

President Director Java Festival Production, Dewi Gontha mengumumkan line up Java Jazz Festival 2024 dalam konferensi pers di Midaz Senayan Golf pada Rabu, 20 Maret 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Perbesar
President Director Java Festival Production, Dewi Gontha mengumumkan line up Java Jazz Festival 2024 dalam konferensi pers di Midaz Senayan Golf pada Rabu, 20 Maret 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - President Director Java Festival Production, Dewi Gontha mengklaim Singapura menyontek festival musik di Indonesia untuk diadaptasi di sana. Hal ini disampaikannya menjelang perhelatan Java Jazz Festival 2024.

Mengklaim Singapura Contek Agenda Musik di Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal itu dikatakan Dewi setelah dia dan Asosiasi Promotor Musik Indonesia atau APMI bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tadi kita sama-sama dengan tim asosiasi bertemu dengan Pak Sandiaga Uno, yang kebetulan juga bertemu dengan perwakilan Singapura. Dan pelajaran yang bisa kita ambil adalah ternyata mereka menyontek orang Indonesia," kata Dewi Gontha saat konferensi pers di Midaz Senayan Golf pada Rabu sore, 20 Maret 2024.

Dengan begitu banyak kegiatan musik yang ada di Indonesia, serta konsistennya promotor dalam setiap agenda-agenda musik seperi Java Jazz Festival ini, Dewi mengungkapkan alasannya.

Festival Musik di Indonesia Lebih berkembang

Ia mengatakan, alasan Singapura menyontek dikarenakan kegiatan festival musik di Indonesia lebih berkembang di antara negara-negara lainnya. Bahkan kata Dewi, orang-orang Singapura sering mengikuti kegiatan festival yang diadakan di Indonesia sendiri untuk mencari sesuatu yang bisa diambil dalam acara tersebut.

"Ya karena menurut mereka festival musik di Indonesia ini lebih berkembang. Tapi mereka sebetulnya belum tentu bisa mengerjakan (acara musik) yang sama dengan apa yang dikerjakan di Indonesia," kata dia.

Meski Singapura mengunci artis untuk tampil di sana, Dewi Gontha mengatakan hal itu tidak menjadi masalah besar. Sebab masih banyak talenta yang harus ditampilkan di agenda-agenda musik lainnya.

"Meski kita harus berbesar hati, ada satu atau dua artis yang terkunci di Singapura. Tapi tidak apa, yang terpenting adalah kita kaya banget dengan agenda musik," kata Dewi.

Ia juga mengatakan, Singapura saja datang ke Indonesia untuk mempelajari mengapa di Indonesia begitu banyak menggelar festival. "Jadi enggak perlu khawatir ya," kata dia.

Java Jazz Festival 2024 akan digelar pada 24 hingga 26 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran. Akan ada ratusan musisi dari Indonesia hingga internasional yang memeriahkan gelaran Java Jazz Festival ke-19 kali ini. Salah satunya adalah Laufey yang akan tampil untuk panggung Special Show.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus