Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - The Cure menjadi grup musik rock post-punk asal Inggris yang tenar di era 80-an. Dikenal dengan gaya new-wave inovatifnya, dengan ciri khas sebagian besar penciptaan lagu-lagunya bernuansa melankolis karena cinta tak terbalas.
Profil The Cure
The Cure dibentuk pada tahun 1978 oleh Robert Smith. Ia sekaligus merangkap sebagai vokalis dan gitaris. Smith lahir di Blackpool, Lancashire, Inggris 21 April 1959.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya grup band ini bernama Easy Cure. Anggotanya adalah Smith, Dempsey, Tolhurst, dan Pearl Thompson.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seiring berjalannya waktu, susunan anggota band mengalami perubahan. Beberapa nama musisi lain menjadi wajah baru dalam band The Cure. Ialah bassist Simon Gallup dan Roger O’Donnell. Jason Cooper sebagai drummer dan Reeves Gabrels sebagai gitaris.
Smith menjadi satu-satunya anggota band yang tetap konstan dalam sejarah band ini. Wajah Smith dilukis dengan eyeliner hitam dan lipstik merah serta dikelilingi oleh rambut hitam legam yang lebat.
Sama seperti susunan anggota grup yang telah berubah, suara band ini juga telah berevolusi sepanjang tahun, dimulai sebagai band post-punk yang mirip dengan Wire dan Gang of Four sebelum bertransformasi menjadi band gothic rock di awal tahun 80-an.
Kemudian menjadi grup synthpop di pertengahan tahun 80-an, dan akhirnya menjadi band power-pop-alternatif di awal tahun 90-an.
Mereka merilis album pertamanya, Three Imaginary Boys, pada tahun 1979. Rekaman ini menampilkan lagu 10:15 Saturday Night dan lagu-lagu lain yang terinspirasi oleh punk tahun 1970-an. Beberapa lagu dari Three Imaginary Boys adalah Boys Don’t Cry (1980), Jumping Someone Else’s Train, dan lagu kontroversial Killing an Arab yang judulnya diambil dari kutipan dalam novel The Stranger (1942) karya penulis Prancis Albert Camus.
Lagu ini menuai kontroversi karena temanya yang disalahartikan sebagai rasis, padahal sebenarnya tentang sia-sianya membunuh etnis mana pun.
Album Seventeen Seconds (1980), tampil dengan instrumen minimalis yang ditandai dengan garis bass yang berat dan berdenyut serta progresi gitar satu nada yang bergetar, kadang-kadang panik.
Suara ini dicontohkan dalam lagu A Forest yang dirilis sebagai single pada awal tahun 1980.
Dalam album Pornography (1982), gema dan jeritan Smith bertabrakan dengan instrumen yang penuh semangat dalam beberapa lagu, seperti “The Hanging Garden” dan “Pornography,” sementara lagu lain, seperti “One Hundred Years” dan “Cold,” memperkenalkan progresi synthesizer yang megah dan luas, jenis yang akan menjadi ciri khas di album-album selanjutnya.
Album Kiss Me, Kiss Me, Kiss Me, yang merupakan album studio kedelapan yang lebih sukses dua tahun kemudian, menampilkan lagu-lagu pop yang berani seperti Why Can't I Be You, namun album ini tampaknya terjebak di antara dua gaya. Namun, album kesembilan band tersebut, Disintegration, setelah kepergian Lol Tolhurst, anggota pendiri terakhir selain Robert Smith, adalah yang paling sukses secara komersial dan kritis.
Lagu-lagu hit seperti Lullaby menjadi lagu paling hits ke 5 di Inggris, kemudian Love Song menduduki perigkat ke-2 sebagai lagu yang mengesankan di Amerika Serikat. Pictures of You, dan Fascination Street diciptakan oleh Disintegration. Album itu sendiri merupakan puncak dari tren musik The Cure delapan puluhan.
Pada tahun 1990, album studio kesepuluh, Wish, dirilis, yang menampilkan satu lagu baru, Never Enough. Album ini menjadi hit terutama berkat dorongan dari Disintegration, tetapi juga menampilkan lagu pop mereka yang paling terkenal, Friday I'm In Love, yang mencapai peringkat keenam di UK dan ke-18 di AS.
Tetapi ditahun-tahun berikutnya, mantan anggota band Lol Tolhurst mengajukan gugatan, yang mebuat The Cure teralihkan. Pihak Tolhurst merasa hak royalti-nya telah dirampas. Akibatnya, album Wild Mood Swings, yang dirilis pada tahun 1996, terasa tidak fokus dan mengalami kegagalan baik secara komersial maupun kritis.
Pada bulan Mei 2005, Smith memecat Roger O'Donnell dan Perry Bamonte dari band, bersama dengan saudara Bamonte, Daryl, yang telah menjadi manajer tur The Cure selama bertahun-tahun.
Pada awal tahun 2007, band tersebut melakukan tur ke Asia dan Oseania, tetapi tur yang direncanakan di Amerika Utara pada Musim Gugur 2007 ditunda hingga Musim Semi 2008 agar band tersebut dapat melanjutkan rekaman album berikutnya.
Band tersebut merilis album ketigabelas mereka, “4:13” Dream, pada 27 Oktober 2008. Empat singel dan sebuah EP remix berjudul "Hypnagogic States" dirilis pada tanggal 13 setiap bulan sebelum peluncuran album tersebut. Dan ditahun 2009, Robert Smith memenangkan penghargaan Godlike Genius di NME Awards. Pada 19 April 2009, band tersebut tampil di Festival Coachella di California.
Namun setelah album “4:13” tahun 2008 itu, The Cure seperti tidak bergairah lagi untuk mengeluarkan karya-karyanya. Hingga banyak yang mengira bahwa group band ini telah hiatus. Tapi, hal tersebut akhir-akhir ini terbantahkan. Setelah tertidur Panjang selama 16 tahun, akhirnya The Cure bangun kembali dengan kabar bahagia. Mereka akan merilis album terbarunya pada awal November 2024 mendatang. Hal ini tentunya menjadi kejutan bagi seluruh penggemar The Cure.
BRITANNICA | LAST FM
Pilihan editor: Bukan Vakum, Band The Cure Asal Inggris Rilis Singel Baru Bertajuk Alone