Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Lady Gaga Terseret Gugatan Merek Dagang, Diduga Langgar Hak Cipta Logo Mayhem

Lady Gaga digugat perusahaan Lost International atas dugaan pelanggaran merek dagang karena penggunaan logo dalam album Mayhem.

26 Maret 2025 | 16.50 WIB

Lady Gaga. Foto: Instagram/@ladygaga
Perbesar
Lady Gaga. Foto: Instagram/@ladygaga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi asal Amerika Serikat, Lady Gaga harus berhadapan dengan tuntutan hukum setelah perusahaan perlengkapan selancar, Lost International, menggugatnya atas dugaan pelanggaran merek dagang. Perusahaan yang dikenal dengan produk papan selancarnya itu menuding Gaga menggunakan logo dengan tulisan Mayhem yang dianggap nyaris identik dengan milik mereka dalam album terbarunya, Mayhem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut laporan TMZ, Lost International mengklaim telah menggunakan logo Mayhem dalam bentuk khasnya selama lebih dari satu dekade. Logo ini tak hanya digunakan pada papan selancar, tapi juga berbagai produk dagangan mereka, termasuk pakaian dan aksesori. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa hak cipta atas desain tersebut telah mereka pegang sejak 2015.

Sebagai bagian dari gugatan, Lost International menyertakan perbandingan visual antara logo mereka dan logo yang digunakan Gaga dalam materi promosinya. Dari bukti yang diajukan ke pengadilan, perusahaan tersebut berargumen bahwa kesamaan desainnya terlalu mencolok untuk dianggap sebagai kebetulan.

Upaya Mediasi Gagal, Gugatan Dilayangkan

Dilansir dari Daily Mail, sebelum membawa kasus ini ke pengadilan, Lost International mengaku telah menghubungi pihak Lady Gaga untuk menyampaikan keberatan mereka atas penggunaan logo tersebut. Namun, meskipun telah diperingatkan, Gaga tetap melanjutkan penggunaan desain tersebut dalam perilisan album Mayhem.

Keputusan Gaga untuk tetap memakai logo itu mendorong Lost International untuk mengambil langkah hukum lebih lanjut. Dalam tuntutannya, perusahaan tersebut meminta pengadilan untuk melarang Gaga menggunakan logo Mayhem serta menuntut ganti rugi, termasuk keuntungan yang telah diperoleh dari penjualan album dan produk terkait.

Kesuksesan Album Mayhem

Meski diterpa gugatan, Mayhem tetap mencatat pencapaian gemilang sejak dirilis pada Jumat, 7 Maret 2025. Album ini menandai kembalinya Lady Gaga ke ranah pop setelah lima tahun sejak Chromatica (2020). Musikalitas Mayhem disebut menggabungkan berbagai unsur, mulai dari synth-pop dan industrial dance hingga elemen electric, rock, dan pop-rock. 

Beberapa lagu di dalamnya bahkan sudah lebih dulu mencuri perhatian sebelum album rilis, seperti ‘Disease’, yang keluar pada Oktober lalu, dan ‘Abracadabra’, yang rilis bulan lalu. Sementara itu, kolaborasi Gaga dengan Bruno Mars dalam lagu ‘Die With A Smile’ yang rilis pada Agustus 2024, juga masuk dalam album ini. Secara komersial, Mayhem sukses besar dengan debut di peringkat satu Billboard 200 dan menduduki posisi puncak di 21 negara.

TMZ | DAILY MAIL

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus