Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apresiasi pemerintah terhadap jasa pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya", Wage Rudolf Soepratman, dinilai masih kurang. Respons ini disampaikan pihak keluarga seusai perayaan Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret, di Kementerian Kebudayaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Menurut saya (perhatian pemerintah) masih kurang karena tidak ada nama jalan W.R. Soepratman di Jakarta," kata cicit W.R. Soepratman, Endang Wahyuningsih, di Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, Ahad, 9 Maret 2025.
Nama Jalan Wage Rudolf Soepratman Baru Ditemukan di Bogor
Endang, 52 tahun, menyatakan bahwa nama jalan untuk mengenang Pahlawan Nasional ini hanya ditemukan di Bogor, Bandung, Jawa Barat. "Di Jakarta enggak ada," ujar dia, seusai diskusi bertajuk "Memaknai Hari Musik Nasional 2025 dengan Semangat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya".
Wakil Ketua Umum Yayasan Wage Rudolf Soepratman ini mengatakan, beberapa hari lalu ia dan suaminya melintas di Jatinegara, Jakarta Timur, tampak sebuah jalan dengan nama Wage Rudolf Soepratman. "Tapi cuma sekitar 200 meter, saya kaget," tutur dia.
Dia berharap pemerintah perlu menaruh perhatian serius terhadap jasa W.R. Soepratman. Paling tidak, kata dia, ada nama jalan yang ditetapkan bukan di pinggiran kota. "Jangan di pinggiran kota, paling tidak di jalan protokol ada jalan Wage Rudolf Soepratman," katanya.
Endang adalah cicit dari Ngadini Soepratini. Ngadini adalah kakak kandung W.R. Soepratman. Soal perhatian pemerintah ini pernah disampaikan kepada Hilmar Farid dan jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan—sebelum berganti nama—Kementerian Kebudayaan.
Hilmar pernah menjabat Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di masa Anies Baswedan dan Nadiem Makarim sebagai menteri Pendidikan dan Kebudayaan. "Selain nama jalan, kami ingin ada patung W.R. Soepratman," tutur dia.
Jejak Wage Rudolf Soepratman
W.R. Soepratman mencipta "Indonesia Raya" di usia 25 tahun. Bakatnya dalam bermusik membuat pria kelahiran Sumongari, Purworejo, 19 Maret 1903, itu menghasilkan banyak karya untuk Indonesia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menanggapi soal jasa W. R. Soepratman yang dianggap belum menjadi perhatian serius pemerintah. Terutama soal nama jalan yang disebutkan Endang. "Nanti kami lihat dan usulkan yang lebih pas," tutur Fadli, singkat.
Dalam sejumlah catatan, karier W.R. Soepratman di dunia musik tidak terlepas dari peran kakak iparnya W.M. van Eldick. Bahkan ia dihadiahkan sebuah biola saat ulang tahunnya ke-17 dari Eldick. Bersama iparnya itu, ia mendirikan grup Jazz Band bernama Black And White.