Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah penyair Indonesia dijadwalkan akan membaca puisi religi di Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat Nomor 8, Jakarta, Selasa malam, 13 Juni 2017. Acara ini digagas Teras Budaya, Ngopi di Kantor, dan Indonesiana bekerja sama dengan Ruang Sastra. “Kami menggabungkan acara Teras Budaya dengan kegiatan Ngopi di Kantor,” kata Mustafa Ismail, salah seorang penggagas Teras Budaya.
Sebelumnya, menurut Mustafa, acara Teras Budaya diadakan terpisah dan tim #ngopidikantor menjadi pendukungnya. Namun, dari hasil diskusi dengan penggagas Teras Budaya lain serta tim #ngopidikantor dan Indonesiana, kedua acara itu diputuskan digabung. “Agar bisa saling memperkuat,” ujarnya.
Teras Budaya mulai digerakkan pada 2015. Kegiatan ini didukung berbagai komunitas lain di Tempo. Selain komunitas Ngopi di Kantor, ada pula Indonesiana, blog publik milik Tempo. “Kami selalu bersinergi dalam setiap acara yang diadakan komunitas di Tempo,” ujar Iwan Kurniawan, pengelola Indonesiana.
Bahkan acara Pentas Puisi Kopi dalam acara #ngopidikantor pada 2 Mei lalu, ide awalnya datang dari Iwan. Ia lalu membicarakannya dengan Mustafa. Mereka lalu mengajak para sastrawan yang berada di komunitas Ruang Sastra untuk mengisi acara. Pentas puisi kopi itu diwarnai pembacaan puisi oleh belasan penyair dan aktor Chicco Jerikho. Saat itu, ada pula bintang tamu Maudy Ayunda, tapi ia tidak sempat membaca puisi karena harus menghadiri agenda lain.
Kali ini, para penyair yang dijadwalkan membaca puisi antara lain Ahmadun Yosi Herfanda, Ayu Cipta, Ahmad Sekhu, Bambang Widiatmoko, Kurnia Effendi, Dedy Tri Riyadi, Fikar W. Eda, Idrus F. Shahab, J. Kamal Farza, L.K. Ara, Willy Ana, Hasan Aspahani, Budhi Kurniawan, Nissa Rengganis, Nezar Patria, Tulus Wijanarko, Ramdan Malik, Ace Sumanta, Tora Kundera, dan Budhi Kurniawan. “Acara digelar sehabis tarawih,” ujar Juli Hantoro, penggagas dan penggerak Teras Budaya lain.
Pembacaan puisi akan didahului dengan peluncuran buku antologi puisi religi Ziarah Sunyi. Buku itu berisi puisi-puisi religi 30 penyair Indonesia, dengan editor Mustafa Ismail, Iwan Kurniawan, dan Juli Hantoro. Selain ditulis sejumlah nama di atas, buku itu juga diisi penyair yang tinggal di luar Jakarta, seperti Deny Pasla, D. Kemalawati, Hikmat Gumelar, Samsudin Adlawi, Bambang Kariyawan, dan Salman Yoga S. “Puisi-puisi dalam buku itu akan dibacakan saat tadarus puisi,” ucapnya.
Tim #ngopidikantor memberi apresiasi tinggi kepada para penyair yang ikut memberi warna acara ngopi yang diadakan rutin pada Selasa tersebut. “Ini kolaborasi yang menarik,” ujar Eko Punto, salah seorang penggagas acara #ngopidikantor. “Selama ini, kami hanya mendukung acara Teras Budaya. Tapi baru Mei lalu kedua acara itu digabungkan.”
NUNUY NURHAYATI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini