Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Lewat Lagu, Usman Hamid Tagih Jokowi Selesaikan Tragedi Kanjuruhan

Usman Hamid menuturkan, melalui lagu ini, ia mempertanyakan komitmen negara dalam menyelesaikan Tragedi Kanjuruhan secara benar dan adil.

2 Oktober 2023 | 22.47 WIB

Suporter sepak bola meletakkan atribut Arema saat mengikuti doa bersama bagi korban Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin 3 Oktober 2022. Aksi tersebut dilakukan ratusan suporter di Bali bersama pemain Bali United sebagai bentuk empati, solidaritas dan penghormatan terakhir bagi seluruh korban dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Perbesar
Suporter sepak bola meletakkan atribut Arema saat mengikuti doa bersama bagi korban Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin 3 Oktober 2022. Aksi tersebut dilakukan ratusan suporter di Bali bersama pemain Bali United sebagai bentuk empati, solidaritas dan penghormatan terakhir bagi seluruh korban dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis hak asasi manusia, Usman Hamid mendesak Presiden segera menyelesaikan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang usai pertandingan sepak bola, pada 1 Oktober 1022. Desakan Usman Hamid itu disampaikan melalui sebuah lagu rock berjudul 'Kanjuruhan', yang kini telah tersedia di platform musik digital seperti Spotify dan iTunes. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Saya menulis lagu ini karena gelisah ketika melihat proses hukum yang berjalan seperti tidak serius. Hanya sedikit yang diproses dan itu pun pejabat rendahan. Bahkan hukuman pun sangat ringan, tak sebanding dengan banyaknya korban jiwa dan perhatian dunia yang terserah dalam kasus ini. Apa itu adil,” kata Usman dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Ahad, 1 Oktober 2023.  

Usman Hamid Pertanyakan Komitmen Jokowi 

Vokalis grup musik rock,The Blackstones ini menuturkan, melalui lagu ini, ia mempertanyakan komitmen negara dalam menyelesaikan kasus ini secara benar dan adil. "Jokowi konon suka musik, dan jika itu benar mestinya dia selesaikan kasus ini," kata Usman,"Oya lagu ini juga ingin memberi spirit tidak menyerah kepada para korban.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia ini menjelaskan, sudah setahun berlalu sejak tragedi Kanjuruhan yang mengerikan itu terjadi, tidak ada perubahan. Bahkan, peristiwa yang terjadi akibat aksi penembakan gas air mata untuk menghalau penonton hingga membuat rusuh itu berlanjut dengan tindakan represi pada beberapa peristiwa.

"Bandung 14 Agustus, Rempang 7 September, tidak ada proses pembelajaran. Aparat keamanan masih represif ketika menghadapi warga yang protes, warga yang keberatan dengan kebijakan negara, atau memiliki pandangan berbeda dengan penguasa,“ kata Usman Hamid.

Pemerintah Harus Jawab Tragedi Kanjuruhan

Melalui grupnya bernama Usman and The Blackstones, ia mendesak Presiden Jokowi untuk menjawab pertanyaan publik kapan kasus Kanjuruhan akan diselesaikan. Lagu yang ditulis Usman tersebut memuat pesan bahwa kasus Kanjuruhan adalah tragedi dunia yang diabaikan pemerintah. Lagu ini juga memberi semangat keluarga korban dan Aremania untuk terus mencari kebenaran dan keadilan.

Aku Arema/tak lelah mencari kebenaran
Aku Arema/tak kan lelah mencari keadilan 

Lagu ini, kata Usman, juga dimaksudkan untuk menyindir Presiden Jokowi dan juga Presiden FIFA Gianni Infantino yang tak memberi perhatian lebih jauh pada kasus ini. Padahal, seperti dalam video musik itu, pelatih Manchester City, Pep Guardiola pun menyatakan tragedi itu sangat mengerikan. "Tragedi itu membuat seolah-olah selama 2 sampai 3 jam perang Rusia dan Ukraina tidak terjadi," kata Pep dalam konferensi pers. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus