Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Burung Phoenix itu bernama Potsdamer Platz. Syahdan, pada tahun 1920-an, kawasan ini adalah sebuah pusat keramaian Berlin yang terdiri dari hotel, restoran, perkantoran, kebun-kebun yang rapi, lalu lintas trem. Ia menjadi sebuah magnet bagi turis sekaligus landmark bisnis di Eropa. Hujan bom dalam Perang Dunia II membuat wilayah itu rata dengan tanah. Belum sempat bangkit kembali, tahun 1961 tembok Berlin membelah Platz menjadi dua dan melahirkan sebuah areal senyap, tanpa penghuni, hanya pohon-pohon. Warga generasi tua ingat, kawasan tak bertuan itu adalah tempat warga Berlin Timur yang berusaha lari tapi sia-sia karena jatuh tertembak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo