Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Koordinator keintiman atau intimacy coordinator dilibatkan dalam menangani banyak adegan panas di film serial Main Api.
Mereka mengatur koreografi para aktor dalam melakukan adegan hubungan intim di depan kamera.
Koordinator keintiman merupakan profesi yang relatif baru di dunia perfilman Indonesia.
PUTRI Ayudya memiliki banyak profesi. Dia aktor, model, presenter, dosen, produser film, dan pelatih akting. Belakangan, dia juga bisa menyematkan satu profesi lain yang cukup langka: koordinator keintiman atau intimacy coordinator. Sejumlah orang juga menyebut profesi ini sebagai intimacy consultant.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski bagi sebagian orang namanya agak aneh, ini profesi yang serius. Putri Ayudya harus memiliki sertifikat koordinator intimasi agar bisa menyematkan label profesi itu pada namanya. Ia mendapatkan sertifikat tersebut pada 2023 lewat pelatihan dari Asosiasi Profesional Intimasi yang disponsori Amazon Studios Asia Tenggara, Singapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam latihan itu, ia dibekali materi tentang microaggression, kepekaan budaya, gender, seksualitas, komunikasi, serta penanganan pertama pada trauma secara daring. Untuk mendapatkan sertifikat, ia mengikuti ujian di Singapura.
Perempuan 36 tahun ini menjelaskan, koordinator keintiman menjadi profesi baru dalam industri perfilman Indonesia. Selama ini penyedia jasa tersebut lebih sering didatangkan pembuat film dari luar negeri. Koordinator keintiman menjadi penghubung komunikasi antara aktor, sutradara, dan produser. Tugasnya adalah memastikan pembuatan film berisi adegan intim berjalan aman dan nyaman bagi semua kru.
Putri Ayudya. TEMPO/Febri Angga Palguna
Putri menjalani perannya itu, antara lain, dalam pembuatan film serial Main Api yang tayang sejak 29 November 2024 di WeTV. Ia menjadi koordinator keintiman bersama dua rekannya, Runny Rudiyanti, pemeran film Siksa Kubur, dan Tahlia Motik, pemeran film Lampir.
Main Api merupakan drama keluarga yang dibintangi Luna Maya, Darius Sinathrya, Audi Marissa, dan Marcellino Lefrandt. Luna memerankan tokoh Nadine dan Darius sebagai Alex. Film serial sepanjang 10 episode ini, dengan durasi sekitar 1 jam per episode, memunculkan banyak adegan intim, dari berpelukan, berciuman, hingga berhubungan badan.
Ayu dan dua rekannya bertugas memastikan adegan intim dimainkan sesuai dengan prosedur operasi standar. Salah satu prosedur baku dalam membuat adegan intim adalah memastikan set dibuat tertutup. Ruang pengambilan adegan hanya boleh dihuni kru dengan jumlah terbatas, bahkan kalau perlu cukup satu orang. "Monitor tidak boleh dinyalakan. Apa yang terjadi dalam close set harus sesuai dengan kesepakatan sebelumnya," tutur Putri kepada Tempo di Tangerang, Banten, Sabtu malam, 14 Desember 2024.
Koordinator keintiman juga akan memastikan semua pemain mengenakan pakaian pengaman, baik laki-laki maupun perempuan. "Misalnya, laki-laki bisa mengenakan box cup sesuai dengan kesepakatan," kata Putri. Jika bagian paha tidak ingin terlihat, aktor bisa memakai celana pendek.
Dalam tahap praproduksi, koordinator keintiman akan berdiskusi dengan para pemeran. Para aktor harus mengungkapkan bentuk sentuhan fisik yang boleh dan tidak boleh, juga pakaian yang membuatnya nyaman. "Berapa lama boleh berciuman, itu dibahas juga," ucap Putri, yang merupakan alumnus Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Jika aktor menolak memainkan adegan berciuman, bisa disediakan pemeran pengganti yang mirip. Begitu juga dalam adegan merangkul, memangku, atau bermesraan di atas ranjang.
Saat bermesraan di ranjang, pemain boleh meminta adegan itu dilakukan dengan memakai selimut di atas dada. Namun, di balik selimut, ia mengenakan pakaian, seperti celana panjang atau kemben, yang hasilnya memperlihatkan kedua aktor seolah-seolah tidak berbusana. Dalam sebutan Putri, simulasi seks. "Ada kesan ketelanjangan, tapi sebenarnya tidak," ujar penerima Piala Maya untuk kategori Aktris Utama Terpilih 2020 itu.
Menurut Putri, dalam adegan intim seperti berpangku, akan disiapkan pembatas di antara bagian pertemuan kedua tubuh berupa pakaian, blanket, handuk, bantal, matras, atau benda lain. "Rumusnya, pelvis dengan pelvis tidak boleh kena secara langsung," tuturnya. Dalam adegan orgasme, sutradara juga bisa hanya merekam raut wajah.
Dalam film serial Main Api, Luna ataupun Darius kerap berkomunikasi tentang batasan. Soal bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh, koordinator keintiman tidak membedakan aktor perempuan dengan laki-laki. Karena itu, siapa saja bisa menyampaikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. "Bukan hanya Mbak Luna. Yang kami cari justru itu: yang mau dan tidak itu apa, apa yang boleh dan tidak itu apa," ucap Putri, yang kini menangani lima film dan film serial sebagai koordinator keintiman.
Luna Maya dan Darius Sinathrya dalam serial Main Api. WeTV
Hasil wawancara dengan para pemain nantinya dirangkum sebagai riders, yang berisi kesepakatan tentang apa yang boleh dan tidak boleh disentuh para pemain, juga soal apa yang boleh dan tidak ditampilkan di layar. Riders tersebut ditandatangani aktor, sutradara, dan produser.
Setelah wawancara, para pemain akan mengikuti workshop. Para aktor diberi waktu supaya saling mendekat dan menyentuh bagian tubuh yang boleh disentuh. Jika aktor merasa tak nyaman memegang tangan lawan main, ia bisa menyampaikannya kepada pengarah intimasi. Tahap berikutnya adalah syuting atau produksi. Semua adegan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan.
•••
MAIN Api bercerita tentang Alex, arsitek yang terkenal dan memiliki hubungan asmara dengan sejumlah perempuan. Film serial ini menyuguhkan drama psikologis keluarga yang mengaduk-aduk emosi penonton. Syuting drama sepuluh episode dengan durasi 40 menit sampai 1 jam per babak ini dilakukan di Jakarta; Puncak, Bogor, Jawa Barat; dan Bali.
Pengambilan gambar drama keluarga ini berlangsung selama 44 hari—dimulai sejak Mei hingga Juni 2024. Film serial yang kini menyedot 60 juta penonton dan laris di 32 negara ini diproduksi Hitmaker Studios. Tayang pertama kali pada 29 November 2024 di platform streaming WeTV.
Sutradara Main Api, Rizal Mantovani, merasakan ada perbedaan saat melibatkan pengarah adegan intim. Keterlibatan koordinator intimasi memudahkan dia mengarahkan sudut pandang kamera.
Keberadaan koordinator intimasi juga sangat membantu para pemain memerankan setiap adegan, khususnya dalam fragmen berisi adegan hubungan intim. "Intimasi adalah sesuatu yang sangat sensitif," kata Rizal, 57 tahun, kepada Tempo melalui sambungan telepon, Selasa, 17 Desember 2024.
Menurut Rizal, dalam pembuatan adegan intim sangat rentan terjadi kesalahpahaman. Sebab, pemain dalam kondisi tidak terlindungi pakaian. Dalam adegan intim dalam film, kesan yang diterima penonton adalah pemain tidak memakai baju. "Aslinya syuting memakai baju," ucapnya soal segmen intim Main Api.
Kesan seperti itulah yang memang diharapkan. Film memang harus memberikan sebuah ilusi bahwa terjadi intimasi di antara dua karakter yang memiliki hubungan asmara layaknya orang dewasa. Rizal menyebutkan adegan-adegan itu dibuat dengan rencana matang.
Rizal menyamakan peran koordinator intimasi dengan koreografi dalam film aksi. Dalam adegan film yang menampilkan perkelahian aktor rentan terjadi kesalahan. "Salah pukul, salah tendang, atau salah injak bisa terjadi karena pemain berada dalam posisi tidak terlindungi," ujar sutradara Trinity Traveler itu.
Luna Maya dan Darius Sinathrya dalam film serial Main Api. WeTV
Dalam adegan ranjang, ada alat bantu berupa bola. Bola itu akan diletakkan tepat pada bagian organ intim kedua aktor sehingga tidak saling bersentuhan. "Bagian 'bawah' tidak tersentuh sama sekali. Mereka menyentuh bola," kata Rizal menceritakan adegan ranjang Alex dan Nadine.
Adegan dengan posisi saling tindih akan menampilkan kesan bahwa pasangan aktor sedang berhubungan badan. Dalam pengambilan gambar, bagian badan yang disorot kamera oleh sutradara adalah punggung ke atas. "Saya enggak shoot bagian bawah. Tapi, kalau tidak ada pelindung, tetap kena. Itu pasti menimbulkan ketidaknyamanan," ujar Rizal.
Menurut dia, koordinator keintiman sangat membantu pemain berperan tanpa rasa waswas. Adegan intim yang dilakoni sudah diketahui dan disepakati berdasarkan persetujuan pemain. "Saat datang di set, mereka tidak berpikir, 'Aduh, hari ini ada cium-ciuman, buka baju. Bagaimana, ya?' Mereka sudah tahu mau ngapain dan merasa terlindungi," ucap pria berdarah Minangkabau, Sumatera Barat, ini.
•••
AKTOR Darius Sinathrya mengatakan adegan intim dalam serial Main Api cukup sulit jika dimainkan tanpa koordinator keintiman. Aktor 39 tahun ini mencontohkan, ada banyak tuntutan dalam skenario berisi adegan intim yang sulit dijalankan aktor. "Menurut kami, itu berat dilakukan. Semua aktor sepakat enggak mungkin melakukan ini. Kami butuh adjustment," tutur pemeran film Perfect Strangers ini.
Dalam situasi tersebut, pelatih keintiman berperan mengambil jalan tengah, seperti membuat koreografi lain atas persetujuan sutradara. Opsi lain yang ditawarkan tim intimasi itu tidak mengubah alur cerita dalam naskah. "Mereka menawarkan opsi lain, tapi masih dalam konteks cerita yang sama dengan bentuk berbeda," kata Darius.
Di Balik "Adegan Panas" Serial Main Api
Adegan intim dalam Main Api merupakan peran baru bagi Darius. Sebelumnya, dalam film lain, adegan intim yang dia lakukan sebatas berciuman atau berpelukan, yang hanya memerlukan persiapan minim. Namun, saat memainkan film yang punya banyak adegan intim, Darius menyebutkan muncul banyak pertanyaan yang berkaitan dengan cerita.
"Masuknya intimacy consultant pada tahap persiapan menjadi penting sehingga kami mengenal batasan-batasan, baik bagi diri sendiri maupun lawan main," ujar suami Donna Agnesia ini. Bila tak ada koordinator keintiman, batasan itu tidak pernah dibahas. "Karena dengan lawan main pun, kami akan sungkan membahas hal intim itu." ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo