Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Raih Gelar Sutradara Terbaik FFI 2024, Garin Nugroho Takut Dibilang Politik Dinasti

Sutradara Garin Nugroho berhasil meraih penghargaan Sutradara Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2024.

21 November 2024 | 00.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Garin Nugroho saat menghadiri perilisan soundtrack film Sepeda Presiden di Jakarta, Senin, 6 Desember 2021. Film tersebut juga menyajikan kelucuan, kegembiraan dan lagu yang dinyanyikan oleh seluruh pemeran film. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Garin Nugroho berhasil meraih penghargaan Sutradara Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2024. Predikatnya itu diberikan atas karyanya berjudul Samsara. "Saya takut dikira politik dinasti," katanya dalam pidato penghargaan yang dia terima pada 21 November 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ungkapan Garin memang masuk akal. Orang yang membacakan pengumumannya di panggung FFI 2024 adalah Ifa ifansyah. Ifa sendiri adalah menantu Garin Nugroho. Ifa menikah dengan anak Garin, Kamila Andini pada 2012. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kamila sendiri juga berkarya di industri film. Ia pun pernah menyutradarai beberapa film yang bergengsi. Beberapa di antaranya adalah Before Now and Then (Nana) pada 2022, serta Yuni pada 2021. "Kamila sendiri sekarang jadi Duta FFI 2024," kata Garin Nugroho. 

Ungkapan itu, membuat para penonton ajang tahunan itu tertawa. Garin pun mengklaim penghargaannya itu tidak ada hubunganya dengan Undang Undang Negara, atau Keputusan Hukum serta politik lainnya. "Jadi ini bukan politik dinasti ya," katanya tersenyum. 

Sebelumnya, politik dinasti menjadi salah satu yang mencuat di dunia politik Indonesia. Ketika orang tua pejabat publik, anak-anak serta menantu mereka pun berlomba-lomba mencoba untuk berlomba di panggung politik untuk mendapatkan kedudukan yang mirip dengan orang tua mereka.

Garin Nugroho berhasil unggul dari 4 sutradara lain di nominasi yang sama. Mereka adalah Edwin dengan film Kabut Berduri. Joko Anwar dengan karya Siksa Kubur, Tumpal Tampubolon dengan film; Crocodile Tears serta sutradara Yandy Laurens dalam film Jatuh Cinta Seperti di Film-film.'

Mitra Tarigan

Mitra Tarigan

Menulis gaya hidup urban untuk Koran Tempo dan Tempo.co

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus