Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

RAN Rilis Album Baru Setelah 8 Tahun, Merespons Kesedihan Lewat Teater Nestapa

RAN akhirnya merilis album penuh keenam yang berjudul Teater Nestapa dan didominasi oleh lagu-lagu bertema sedih.

17 Oktober 2024 | 18.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
RAN (Rayi, Asta, Nino) menggelar acara exclusive hearing session dan konferensi pers album Teater Nestapa di Jakarta pada Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Marvela

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik RAN yang terdiri dari Rayi, Asta, dan Nino akan merilis album penuh keenam berjudul Teater Nestapa pada Rabu, 23 Oktober 2024. Album ini menandai kembalinya RAN membuat format full length setelah terakhir kali delapan tahun lalu.

Berbeda dari karya-karya sebelumnya yang identik dengan lagu ceria dan penuh warna, kali ini RAN menawarkan pengalaman yang berbeda. Total dari 11 lagu yang ada di dalam album Teater Nestapa mengangkat kisah sedih.

"Kita membawakan lagu-lagu sedih ini bukan ingin mengajak kalian sedih, tapi ingin mengajak kalian untuk berpikir bagaimana caranya untuk kalian merespons kesedihan kalian dengan cara yang baik," kata Nino dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Makna Judul Album Teater Nestapa dari RAN



Teater Nestapa dipilih RAN sebagai judul album studio keenamnya yang dibuat selama tiga tahun terakhir. Bukan tanpa alasan, rupanya nama tersebut memiliki makna yang dalam, terutama untuk para pendengar setia RAN.

Untuk pemilihan kata 'Teater' sendiri, RAN yang juga pencinta film ingin lagu-lagunya semakin lebih dekat dengan penggemar. "Kita merasa pendengar musiknya RAN kalau mendengarkan lagu-lagu kita pasti akan seperti menjadi pemeran utama dalam kisah hidupnya," kata Nino. "Teater Nestapa ini akan menjadi album yang menemani mereka sebagai soundtrack hidupnya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RAN (Rayi, Asta, Nino) menggelar acara exclusive hearing session dan konferensi pers album Teater Nestapa di Jakarta pada Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Marvela

Sementara, kata 'Nestapa' menggambarkan emosi yang cukup bertolak belakang dari citra RAN selama ini dikenal sebagai musisi yang positif dengan lagu-lagu menyenangkan. Semakin bertambahnya usia, ketiga anggota RAN ingin menunjukkan bahwa dalam hidup tidak hanya melulu soal kebahagiaan. Kesedihan itu pasti datang, namun yang terpenting adalah cara untuk meresponsnya, menurut RAN.

"Kata nestapa sendiri walaupun terdengar menyedihkan, tapi sebenarnya itu sebuah bentuk kebahagiaan yang ngumpet di balik kata negatif. Karena menurut kami nestapa itu adalah sebuah bentuk kebahagiaan, Tuhan itu enggak sembarangan kasih nestapa ke orang lain, hanya untuk orang-orang yang mampu melewatinya saja," ucap Nino.

RAN Ungkap Lagu yang Paling Menantang di Album Teater Nestapa



Album Teater Nestapa terdiri dari lagu 'Datang Juga', 'Hey Tunggu Dulu', 'Kapan?', 'Ke Mana?', 'Masih Takut Mencinta', 'Memori', 'Mengapa Kita Bersama', 'Pemain Cadangan', 'Rahasia #1', 'Rahasia #2', dan 'Tembus Pandang'. Lagu 'Rahasia #1' dan 'Rahasia #2' sudah lebih dulu dirilis beserta video musiknya pada September lalu.

Menurut RAN, lagu yang paling menantang dalam pembuatannya adalah 'Memori'. Walaupun secara instrumen paling sederhana dan minimalis dibandingkan yang lain, lagu 'Memori' membutuhkan waktu yang lebih panjang selama proses pengerjaannya.

"Lama banget kita enggak bisa menemukan apa notasi dan liriknya. Sampai akhirnya ada satu momen keluar. Tapi lagu itu lama banget ke-parkir sampai akhirnya jadi lagu untuk album ini," kata Nino.

RAN adalah grup musik yang beranggotakan Rayi, Asta, dan Nino. Terbentuk pada 2006, grup ini telah mencetak banyak hits dan meraih berbagai penghargaan. Salah satunya adalah Best Asian Artist Indonesia di Mnet Asian Music Awards 2015.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus