Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memproduseri film tentang sepak bola Cahaya dari Timur membuat Glenn Fredly, 37 tahun, teringat almarhum kakeknya, Jhon Siahaya. Pada saat duduk di sekolah dasar, penyanyi asli Maluku ini selalu diajak kakeknya menyaksikan pertandingan liga perserikatan ke Stadion Menteng, Jakarta, yang sekarang menjadi taman. Sang opa adalah pendukung Persija Jakarta dan PSM Makassar. "Opa itu gila bola. Kamarnya penuh poster Maradona," ujar pemilik nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo ini beberapa waktu lalu.
Saking cintanya pada sepak bola, kalau tak sempat ke stadion karena hujan, sang opa mengajak Glenn mengikuti pertandingan melalui siaran radio, dengan mendengarkan pembawa acara yang berteriak kencang dan membuat pendengarnya tegang. Kalau gol, serempak dia dan opanya berjingkrak dan berteriak "goool".
Ketika datang ke Tulehu, Ambon, untuk riset film, Glenn merasa lebih dekat lagi dengan sepak bola. Di desa itu ia merasa perdamaian bisa datang dari kaki ke kaki. Ia salut ketika warga Islam dan Kristen yang enam tahun lalu berperang justru bisa bersatu lewat sepak bola. "Film ini untuk Ambon, dan juga Opa," kata Glenn.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo