Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

<font face=arial size=2 color=#FF9900>Franki Raden</font><br />Orkestra Etnis

3 Oktober 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penantian Franki Raden selama 35 tahun akhirnya terwujud. Seniman sekaligus etnomusikolog itu mementaskan orkestra musik modern dengan menggabungkan berbagai alat musik tradisional Indonesia. "Kami menantang Barat," kata Franki saat ditemui di Bandar Udara Soekarno-Hatta sebelum terbang untuk manggung di Australia.

Franki meneliti alat musik etnis selama 13 tahun. Dia membawa 45 alat musik etnis Indonesia untuk digunakan selama pentas di Australia. "Alat musik tradisional yang dibawa bukan dari Pulau Jawa, melainkan dari wilayah timur Indonesia," kata Franki, yang menggelar orkestranya di tiga kota, yakni Sydney, Canberra, dan Melbourne, dari 29 September hingga 9 Oktober.

Demi orkestra, seniman bernama lengkap R. Franki Notosudirdjo ini harus merogoh kocek lebih dalam. Seluruh alat musik seberat 1 ton harus dikirim lebih dulu ke City Recital Hall, Sydney, untuk diperiksa pihak imigrasi Australia. "Kami harus mengirim berbagai macam peti, sampai satu truk," Franki menjelaskan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus