Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan stroke telah membuat tokoh teater Norbertus Riantiarno, 63 tahun, terkadang kehilangan sebagian memorinya. Ia sulit membedakan nama tempat, misalnya antara Pondok Indah dan Gandaria City. Ia juga suka salah menyebut nama makanan dan kerap mengulang pembicaraan. "Memorinya belum kembali normal. Justru yang lama muncul lagi," kata Ratna Riantiarno, sang istri, yang mendampinginya saat ditemui Heru Triyono dari Tempo di kawasan Bintaro, Jakarta, pekan lalu.
Namun Nano—sapaan akrabnya—tak menyerah. Senjatanya adalah menulis. Ketika tulisannya tentang sketsa keadaan jalan Jakarta dimuat di sebuah surat kabar dua pekan lalu, ia sibuk menelepon kolega-koleganya di redaksi harian tersebut. Ia ingin tahu apakah ada kata yang hilang dalam tulisannya. "Ternyata bagus tulisannya. Saya lega," ujar Nano. Ternyata tak banyak yang hilang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo