Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Membukukan catatan harian adalah obsesi yang telah lama diimpikan Todung Mulya Lubis, 64 tahun. Tapi baru empat tahun lalu praktisi hukum kondang ini mulai merintis menulis. Saban malam, menjelang istirahat, dia meluangkan waktu setidaknya setengah jam untuk menulis. Topiknya bisa apa saja, tergantung persoalan yang tengah menjadi pembicaraan di masyarakat.
Lama-lama tulisannya terkumpul ribuan. Mimpi membukukan catatan harian pun mulai direalisasi. Beberapa pekan lalu, buku pertama dari rencana tiga buku diluncurkan. Judulnya Catatan Harian Todung Mulya Lubis. Tebalnya 606 halaman. Kenapa baru menulis empat tahun lalu? "Sebagian besar penulis catatan harian, seperti Soe Hok Gie, mati di usia muda. Terus terang saya takut mati muda," katanya dengan nada bercanda dalam peluncuran bukunya beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo