Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain karya Biyan, Yenny mengagumi rancangan Sebastian Gunawan, Adjie Notonegoro, Denny Wirawan, dan Edward Hutabarat. ”Mereka kreatif dan karya nya sangat detail,” kata perempuan kelahiran Jombang, 29 Oktober 1974 ini.
Selain kesempatan cuci mata, arena peragaan busana merupakan tempat Yenny mencari ilham untuk mendesain busana sendiri. Sketsa yang dibuatnya kemudian diolah oleh penjahit langganannya. Soal bahan, ia memilih yang tak terlalu mahal, asal nyaman dan ”jatuh”-nya pas dengan tubuhnya. Untuk warna, ia menyukai merah muda dan hijau toska.
Biasanya lulusan ilmu pemerintahan dari Universitas Harvard, Amerika, ini menyukai model pakaian yang bagian atasnya menutupi pinggul dan celana panjang untuk memudahkannya bergerak. ”Saya sering travel,” kata nya. Yenny mengeluh tidak bisa terlalu modis dalam berpakaian. ”Harus berwibawa.” Maklumlah, biar masih lajang, dia sudah menjadi Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa yang didirikan ayahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo