Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Olivia Zalianty, 28 tahun, belakangan ini sering mondar-mandir di bandar udara. Tak cuma di Cengkareng, tapi juga di bandara-bandara di daerah. Sedang mencari tempat syuting film atau sinetronkah? "Aku jadi duta bandara merangkap juri Bandara Award. Jadi aku harus rajin mengunjungi bandara," ucapnya.
Penghargaan yang dimaksud Olive, begitu ia disapa, diperuntukkan bagi bandara yang memiliki fasilitas dan layanan yang baik. Juri sudah menilai sejak enam bulan lalu dan akan mengumumkannya pekan ini. Olive pun membagikan kuesioner kepada penumpang untuk mengetahui tingkat kepuasan mereka terhadap servis bandara.
Dari berkeliling itu ia melihat beberapa bandara telah melakukan pembenahan berarti. Bandara Adisumarmo, Solo, misalnya, "Sudah tak seperti terminal lagi." Bandara Makassar malah ia nilai sangat bagus. "Serasa di Hong Kong," kata Olive, yang sudah menjejaki bandara di beberapa kota di Amerika Serikat, Eropa, dan hampir semua negara Asia.
Ia juga sangat terkesan pada bandara Ambon yang punya sisi human interest yang tinggi. Lantaran pasokan listrik di Ambon kurang, Angkasa Pura memperbolehkan warga melakukan kegiatan di bandara. "Setiap malam bandara ini ramai. Bukan hanya oleh penumpang, tapi juga anak-anak yang tengah belajar," katanya. Jadi pemenangnya adalah....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo