Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BEKAS dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Inu Kencana Syafiie, 56 tahun, agaknya kini terbius dunia politik. Tempo hari dia menyatakan akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilihan Umum 2009. Sekarang ia dikabarkan bakal terjun dalam pemilihan Gubernur Riau. ”Saya sudah mengantongi dukungan politik,” katanya.
Dukungan itu, menurut dia, berasal dari tiga partai politik. Partai apa saja? Ia berjanji baru akan membuka semua informasi pada saat deklarasi, yang akan dilakukan bulan ini. Maka pekan ini ia berangkat ke Riau untuk ”omong-omong” dengan partai-partai itu. ”Mereka yang membiayai akomodasi,” kata pria yang biasa bepergian menggunakan angkutan umum itu. ”Saya tidak punya uang.”
Penulis buku IPDN Undercover ini terang-terangan mengaku ”kurang gizi”—alias ”kere”. Namun, ia berprinsip, tidak mau keluar uang dan tidak mau terima uang. ”Saya akan mengandalkan modal yang lain,” ujarnya. Ia mengaku punya potensi pendukung di Pulau Bengkalis. Ayahnya, Abdullah Syafiie, pernah menjadi bupati di sana periode 1954-1962.
Modal lain adalah kapabilitas keilmuan, keahlian, moral, dan popularitas. Bekas Camat Edera, Papua, itu memegang gelar magister administrasi publik dari Universitas Gadjah Mada. ”Sebenarnya tahun ini bisa jadi doktor, tapi disertasi saya dinilai tak layak dan berantakan, sehingga dihancurkan tim penguji,” katanya. Disertasi berantakan bisa jadi modal juga?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo