Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MUSIKUS Tohpati sempat merasa grogi ketika didaulat menjadi penata musik album terbaru grup musik rock God Bless yang bertajuk Anthology, 50th Year Anniversary. Perasaan itu sempat menghinggapinya karena God Bless adalah band cadas legendaris yang punya nama besar di jagat musik Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Tohpati mengungkapkan, setelah mulai menjalani proses penggarapan album bernuansa orkestra tersebut, kekhawatirannya sirna. “Ternyata mereka terbuka menerima masukan dari saya yang lebih muda. Terlebih semangat mereka luar biasa. Saya jadi lebih rileks,” kata pria 52 tahun ini kepada Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk meredakan ketegangan dan perasaan grogi selama penggarapan album itu, Tohpati memilih berkeliling naik sepeda. “Sekalian untuk mencari ide dan udara segar,” ujar musikus bernama lengkap Tohpati Ario Hutomo ini.
Anthology yang rilis pada akhir Juni lalu merupakan album perjalanan karier God Bless selama 50 tahun di dunia musik. Isinya 11 lagu hit yang diambil dari enam album God Bless dan satu komposisi instrumental medley. Di antaranya "Menjilat Matahari", "Huma Di Atas Bukit", "Balada Sejuta Wajah", "Rumah Kita", dan "Semut Hitam".
Tohpati menambahkan, semua lagu di album tersebut telah diaransemen ulang dan direkam dengan sentuhan orkestrasi Czech Symphony Orchestra. “Meski sempat grogi, secara keseluruhan proses penggarapan album itu berjalan lancar,” kata gitaris jazz ini.
Selain perilisan album, rencananya perayaan setengah abad God Bless diisi dengan serangkaian agenda. Di antaranya konser tur ke beberapa kota di Tanah Air pada September-Oktober 2023 dan pembuatan film biopik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo