Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ari Fahrial Syam: Pantun Antitegang

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Ari Fahrial Syam membacakan pantun jenaka setiap selesai memimpin sidang promosi doktor. Cara ini terbukti ampuh untuk meredakan ketegangan yang menyelimuti peserta sidang dan keluarganya.

18 Januari 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ari Fahrial Syam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Ari Fahrial Syam membacakan pantun jenaka untuk mengusir ketegangan saat sidang terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

  • Dekan Fakultas Kedokteran UI ini membikin pantun-pantunnya secara dadakan.

  • Melalui pantun jenaka, Ari Fahrial Syam menghibur promovendus dan keluarganya.

DEKAN Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Ari Fahrial Syam mempunyai cara jitu untuk meredakan ketegangan di acara sidang terbuka promosi doktor. Setiap kali memimpin sidang, guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam ini menutupnya dengan membacakan pantun jenaka, yang dibuat dadakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti saat sidang terbuka promosi doktor Riana Pauline Tamba pada Kamis, 16 Januari lalu. Pantun bikinan Ari membuat keluarga dan teman-teman Riana yang hadir dalam acara tersebut terkekeh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buah naga, buah mangga
Belinya di Pasar Pramuka
Selamat untuk dokter Riana Tamba, istri Mula Sibuea
Prestasi tadi membuat kami berbahagia

Ari, 53 tahun, membuat pantun untuk menghibur promovendus dan keluarganya. Mereka sudah memeras otak serta mengeluarkan banyak biaya, emosi, dan tenaga untuk menyelesaikan disertasi dan mendukung studi S-3. “Saya ingin ujian akhir ini merupakan happy ending buat mereka semua,” katanya saat ditemui Tempo.

Karena gaya uniknya itu, Ari sering diminta mahasiswanya tak absen memimpin sidang. Kalaupun tidak bisa hadir, ia terkadang menitipkan pantun buatannya untuk dibacakan pemimpin sidang yang menggantikannya. “Mereka merasa bahagia,” ujar Ari.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus