Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns menjadi seorang vegetarian selama delapan tahun.
Sejak berdinas di Jakarta, Lambert Grijns sering menyantap tahu dan tempe.
Lambert Grijns menjadi vegetarian karena mengikuti gaya hidup putrinya.
SEJAK berdinas di Jakarta empat bulan lalu, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, mengakrabi tahu, tempe, dan makanan nabati lain. Ia meneruskan kebiasaannya tidak menyantap daging. “Saya bisa makan banyak tempe dan tahu,” katanya di kantor Tempo, Kamis, 9 Januari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Grijns menjadi vegetarian karena ketularan anaknya. Delapan tahun lalu, saat masih berusia 15 tahun, putrinya, Hannah, mengatakan kepadanya bahwa ia memutuskan menjadi vegetarian. Adiknya, Ceder, kala itu 11 tahun, ikut latah. “Mereka memaksa orang tuanya menjadi vegetarian, ha-ha-ha...,” ujar Grijns. Hanya putri keduanya, Laura, yang tetap mengkonsumsi daging.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Grijns dan istrinya, Margot, memahami alasan anaknya bahwa menjadi vegetarian berarti ikut menjaga lingkungan. Sebab, untuk menghasilkan satu kilogram daging, dibutuhkan ratusan kilogram kedelai untuk pakan sapi. Kedelai tersebut tak jarang dihasilkan dari lahan hasil menebang hutan. “Jadi kenapa tidak lebih baik memakan langsung kedelainya saja,” ucap Grijns.
Bagi Grijns, menyantap tahu, tempe, bahkan oncom bukan kebiasaan baru. Pria 57 tahun ini lahir dan besar di Bogor, Jawa Barat. Ia bahkan pernah bekerja di Bandung. “Ayah saya, Kees Grijns, salah satu pakar linguistik Belanda yang diminta Presiden Sukarno menerjemahkan Alkitab ke bahasa Indonesia,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo