Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INSPEKTUR Jenderal Arief Sulistyanto, Asisten Bidang Sumber Daya Manusia Kepala Kepolisian RI, meluncurkan banyak jurus guna memberantas kolusi, korupsi, dan nepotisme. Setelah tahun lalu mewajibkan penyeleksi pendidikan perwira menengah dan calon polisi bersumpah anti-KKN, kini dia melansir video dengan pesan serupa.
Di video terbarunya, Arief, 53 tahun, melibatkan semua perwira tingginya memainkan peran punakawan. Bintang tamunya, komedian Tukul Arwana. "Ini proyek thank you karena Tukul tetangga saya di Cipete dan anaknya juga polisi," kata mantan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat itu, Rabu pekan lalu.
Ceritanya, Raja Tukul meminta Semaryang diperankan Ariefdan kawan-kawan merekrut kesatria baru, termasuk orang-orang titipan raja. Ujung-ujungnya, orang-orang titipan itu bikin onar dan diberantas kesatria tulen. "Semua kami kerjakan sendiri. Tidak pakai anggaran," ujar Arief. Mereka melakukan pengambilan gambar pada pertengahan bulan lalu di ruang kelas Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta. "Cuma latihan sekali di lokasi, langsung syuting. Sumbang-sumbang sedikit, enggak apa-apa."
Sejak dua bulan lalu, sebagian anggota staf Arief bekerja layaknya tim kreatif di rumah produksi dan menghasilkan lebih dari sepuluh video, termasuk animasi. Tayangan itu disebar ke kepolisian-kepolisian daerah, di antaranya untuk mencegah KKN dalam perekrutan polisi, yang kini di tahap pendaftaran. Target audiens lain adalah polisi yang hendak ikut pendidikan. "Sebelumnya, mereka malah sibuk cari bekingan. Kami dibikin pusing," ucap Arief.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo