Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK kompetisi sepak bola dihentikan karena pandemi Covid-19, pemain bola voli putri Maya Kurnia Indri Sari memendam rasa kangen menonton aksi Persebaya. Sebagai seorang Bonita—sebutan bagi fan perempuan Persebaya—ia merindukan atmosfer yang egaliter saat duduk di bangku penonton, terlebih ketika tim berjulukan Bajul Ijo itu mencetak gol. "Selama kita Bonek atau Bonita, teriakan bakal sama, bersorak-sorai bareng, di tribun tidak berpikir lagi lu siapa," kata Maya, 28 tahun, Kamis, 24 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kekecewaan dara asal Sidoarjo, Jawa Timur, ini bermula ketika laga Persebaya versus Persija dibatalkan pada Maret lalu. Kala itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga menghentikan semua kompetisi olahraga di Indonesia karena pandemi. "Padahal aku sudah berada di Jakarta dan membeli tiket pertandingan. Akhirnya cuma jalan-jalan ke Gelora Bung Karno," ucap Maya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak itu, atlet yang memperkuat tim nasional bola voli putri pada SEA Games 2015 di Singapura itu tidak bisa lagi merasakan euforia menonton pertandingan tim kesayangannya. Maya sering meluapkan unek-unek perihal rasa rindunya mendukung Hansamu Yama Pranata dan kawan-kawan melalui Instagram.
Apalagi kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 yang sedianya dilanjutkan pada Kamis, 1 Oktober lalu, akhirnya ditunda selama satu bulan. Maya mengatakan bakal mencari cara untuk hadir langsung di stadion meski laga yang dilakoni Persebaya berstatus tanpa penonton. "Kalau emang enggak bisa, ya paling (menonton) di televisi saja," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo