Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Bagas Kaffa punya kebiasaan menyalakan petasan setelah salat Id di kampung halamannya.
Ia membuat sendiri petasan bersama teman-temannya.
Merindukan bermain petasan saat menjalani program Garuda Select di Inggris.
Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi memanfaatkan momen Lebaran untuk bermain petasan selepas melaksanakan salat Id. Bek kanan klub sepak bola Liga 1, Barito Putera, itu melaksanakan tradisi rutin bersama teman-temannya tersebut setiap mudik ke kampung halamannya di Desa Pancuranmas, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alumnus program Garuda Select itu biasanya memanfaatkan jalan poros Desa Pancuranmas sebagai lokasi bermain petasan bersama rekan-rekannya. Ia bermain petasan setelah bersilaturahmi dengan warga desa. “Habis salam-salaman, baru kami nyalain petasannya,” ucap Bagas kepada Irsyan Hasyim dari Tempo, Kamis, 5 Mei lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemain yang mengantar tim nasional Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 2018 itu membuat sendiri petasan tersebut. Ia bersama temannya bertugas membungkus bubuk petasan dengan kertas. “Saya biasa ikut membuat petasan jika lagi pulang kampung lebih cepat,” ujar Bagas, yang pada Lebaran 2022 ini pulang kampung.
Bagas Kaffa saat bermain petasan. Dok. Pribadi
Bagas bersama rekan-rekannya biasa meluangkan waktu khusus untuk membuat petasan. Ia mengaku tidak mengalami kesulitan membuat petasan karena sudah terbiasa melakukannya sejak kanak-kanak. “Kami biasa bikin malam hari sehabis tarawih sampai mau sahur. Kadang sampai bahan kertasnya habis atau ngerasa udah banyak stoknya,” tutur saudara kembar pemain klub Jong FC Utrecht (Belanda), Amiruddin Bagus Kahfi, itu.
Bagas menyebutkan bubuk petasan merupakan campuran khusus dari beberapa bahan kimia. Ia tidak bisa meracik bahannya sehingga tugasnya hanya membungkusnya dengan kertas. “Bahan itu dibeli, tapi cuma sebagian orang yang tahu karena privasi juga bahan-bahan kayak gitu,” kata pemain kelahiran Magelang, 16 Januari 2002, itu.
Ia pernah merindukan bermain petasan ketika menjalani program Garuda Select pada pertengahan 2018 hingga 2019. Kala itu Bagas Kaffa harus berada di Inggris selama setahun dan tak bisa mudik, sehingga melewatkan berlebaran dan tradisi pesta petasan di kampung halaman. “Yang saya rindukan ketika Lebaran bisa berkumpul bersama keluarga dan nyalain petasan dengan teman-teman,” ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo