Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Sebuah Skripsi Berumur 57 Tahun

Institut Teknologi Bandung menerbitkan skripsi A.D. Pirous yang dibuat pada 1964. Telaah poster dan baliho propaganda semasa zaman Jepang dan revolusi kemerdekaan.

7 Mei 2022 | 00.00 WIB

Baliho bertuliskan “Amerika Kita Setrika, Inggris Kita Linggis”, yang dibuat pada 1944. Buku Seni Pariwara sebagai Alat Propaganda Perjuangan
Perbesar
Baliho bertuliskan “Amerika Kita Setrika, Inggris Kita Linggis”, yang dibuat pada 1944. Buku Seni Pariwara sebagai Alat Propaganda Perjuangan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Skripsi A.D. Pirous diterbitkan menjadi buku.

  • Skripsi Pirous mengenai poster-poster perjuangan yang dibuat selama zaman Jepang dan era kemerdekaan.

  • Menurut Pirous, keterampilan para perupa Indonesia membuat poster propaganda digembleng di Keimin Bunko Shidoso.

DARI informasi foto di majalah Seniman terbitan 1947, ukuran gambar propaganda tersebut cukup besar: 5 x 3 dan 1,2 meter. Pasti semacam baliho yang dipancangkan di tempat umum. Propaganda buatan 1946 itu dibuat Surono, perupa kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, yang pada 1945-an banyak membuat poster perjuangan di Yogyakarta. Baliho itu dibuat untuk memperingati Hari Pahlawan. Surono menampilkan gambar seorang pejuang Indonesia berdiri dengan kedua tangan memegang senapan. Di atas ada tulisan: “10 Nopember Hari Pahlawan”. Dan di bawah ada teks: “Kami tahu kami pembela Kemerdekaan Manusia”.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Seno Joko Suyono

Menulis artikel kebudayaan dan seni di majalah Tempo. Pernah kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Pada 2011 mendirikan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) dan menjadi kuratornya sampai sekarang. Pengarang novel Tak Ada Santo di Sirkus (2010) dan Kuil di Dasar Laut (2014) serta penulis buku Tubuh yang Rasis (2002) yang menelaah pemikiran Michel Foucault terhadap pembentukan diri kelas menengah Eropa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus