Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Setelah vakum sejak Maret 2020, Proliga tahun ini digelar tanpa penonton.
Kompetisi bola voli itu diikuti oleh enam tim putra dan lima tim putri.
Para pemain voli khawatir bisa tertular virus corona saat menjalani kompetisi.
RATRI Wulandari merasakan suasana berbeda saat tampil dalam kompetisi bola voli Proliga 2022 yang digelar tanpa penonton. Menurut dia, suasana pertandingan tidak seseru saat kompetisi dihadiri suporter. “Semangat dan gairah mungkin berbeda jika tanpa penonton, tapi ya tetap harus profesional,” kata Ratri kepada Gangsar Parikesit dari Tempo melalui pesan WhatsApp, Rabu, 9 Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kehadiran penonton cukup besar pengaruhnya bagi Ratri. Para suporter bisa menambah semangat outside hitter tim Jakarta Pertamina Fastron itu untuk terus mencetak poin. Namun, jika harus menjalani laga tandang, suporter dari kubu lawan kerap membuatnya grogi melalui sorakan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah vakum sejak Maret 2020 karena pandemi Covid-19, Proliga kembali digelar pada tahun ini. Namun kompetisi bola voli level tertinggi di Indonesia itu digelar tanpa penonton dan dipusatkan di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ratri Wulandari. https://en.volleyballworld.com
Kompetisi yang digelar sejak 7 Januari hingga 27 Maret nanti itu diikuti oleh enam tim putra dan lima tim putri. Enam tim putra tersebut adalah Jakarta BNI 46, Surabaya Bhayangkara Samator, Palembang Bank SumselBabel, Jakarta Pertamina Pertamax, serta dua pendatang baru, yakni Bogor LavAni dan Kudus Sukun Badak. Adapun lima tim putri adalah Jakarta Popsivo Polwan, Bandung BJB Tandamata, Gresik Petrokimia, Jakarta Pertamina Fastron, dan Jakarta Elektrik PLN.
Kompetisi juga digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Semua pemain, ofisial, dan perangkat pertandingan sudah mendapatkan dosis lengkap vaksin Covid-19 serta menjalani tes reaksi berantai polimerase (PCR) dengan hasil negatif. Semua anggota tim produksi dan panitia, termasuk wasit, juga tinggal di Sentul.
Meski demikian Ratri, 19 tahun, merasa khawatir terpapar Covid-19 saat menjalani kompetisi. Apalagi sebelumnya lima pemain tim Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia terjangkit virus corona. Pemain yang ikut mengantar tim putri Indonesia meraih medali perunggu pada SEA Games 2019 di Filipina itu berupaya menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, mengonsumsi makanan bergizi, tidur cukup, dan minum vitamin. “Enggak boleh stres,” tutur pemain kelahiran Karawang, Jawa Barat, itu.
Kehadiran penonton di lapangan juga berpengaruh bagi Nurlaili Kusumah Diningrat, 18 tahun. Bintang muda yang sedang naik daun di Proliga 2022 itu mengatakan kehadiran suporter saat pertandingan membuatnya lebih deg-degan. “Suporter berpengaruh dalam pertandingan karena bisa membuat lebih bersemangat,” tutur outside hitter tim Jakarta Elektrik PLN itu. Namun ia merasa bersalah pada para pendukung yang menonton penampilannya jika timnya kalah.
Sama seperti Ratri, Nurlaili pun khawatir terpapar Covid-19 saat menjalani kompetisi. Apalagi para pemain saling memukul bola yang sama. Ia khawatir bola akan menjadi medium penularan virus corona kepada para pemain.
Pemain yang menjadi bagian dari tim putri Jawa Barat saat menjuarai Pekan Olahraga Nasional XX di Papua pada 2021 itu berupaya menjaga diri agar tidak terinfeksi Covid-19. Caranya adalah menjaga kebersihan, minum vitamin, serta menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak dan membatasi mobilitas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo