JAKARTA repot lagi menyambut tamu dari kalangan orang-orang pop. Setelah Miss Universe pulang, pekan depan datang seorang artis yang hampir semua orang sudah mengenal wajah -- dan tingkahnya. Elizabeth Taylor, tamu itu, menurut rencana tiba di Jakarta Ahad depan untuk kunjungan selama empat hari. Apa pentingnya dia? Tak bisa dianggap sepele. Liz datang bukan untuk membuat film, tapi sebagai pendiri dan pemimpin Amfar alias American Foundation for AIDS Research. Lembaga nonpemerintah ini saban tahun menyelenggarakan workshop untuk membicarakan penyakit yang belum ditemukan obatnya itu. Sejak berdirinya tahun 1985, Amfar sudah menyalurkan US$ 34 juta untuk penelitian dan pendidikan sekitar penyakit AIDS. "Sangat penting bagi negara-negara maju untuk mengulurkan tangan dengan kasih sayang bagi mereka yang kurang beruntung," kata Liz. Itu sebabnya, workshop AIDS ini dihadiri LSM-LSM di negara berkembang. Karena Liz "orang penting", panitia pun mempersiapkan segalanya dengan baik. Sebuah kamar mewah di Hotel Mandarin Jakarta sudah dipesan. Dari New York sudah pula datang daftar makanan Liz. Misalnya, ia memilih sayur yang banyak dibandingkan daging, walau Liz bukan vegetarian. Liz pun sudah berpesan agar di kamarnya tidak disediakan minuman beralkohol. Adapun tempat tidur, yang tadinya dikira jadi masalah, ternyata tak ada persoalan. Mungkin karena ia datang sendirian, tanpa ditemani Larry Fortensky, calon suaminya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini