MENJELANG tengah hari, sidang Badan Pekerja Dewan Pertimbangan
Agung usai sudah. Semua yang hadir berdiri, menuju ke tengah
ruangan mengelilingi meja kecil. Di atasnya tampak kue ukuran
sedang. Angka 60 dari lilin merah tertancap di atasnya. Hari
itu, Jumat Kliwon 27 Agustus lalu, K.H. Dr. Idham Chalid, Ketua
DPA, genap berusia 60 tahun.
Harry Tjan Silalahi SH, anggota DPA paling muda, mengajak para
hadirin menyanyikan lagu Panjang Umurnya. "Ayo itu putri-putri
nyanyinya yang keras," teriaknya sambil menengok deretan staf
sekretariat. Selesai menyanyi bersama-sama, Idham Chalid hendak
mengiris kue. "Nanti dulu Pak. Lilinnya dinyalakan dulu terus
ditiup," ujar Harry Tjan.
Seorang petugas segera menyalakan lilin kecil itu. Idham Chalid
yang hari itu mengenakan setelan safari abu-ahu gelap, segera
meniupnya. Semua bertepuk tangan. Dan para anggota DPA
bergantian menyalami ketuanya. Idham Chalid yang mengiris kue
ulang tahun itu agak repot sebab petugas DPA ternyata lupa
menyertakan garpu dan nampan.
"Dalam usia 60 tahun ini, saya berdoa kepada Allah agar lebih
sehat," kata Idham. Tahun lalu Idham Chalid agak lama berobat di
Negeri Belanda karena menderita sakit empedu agak parah.
"Sekarang sudah baik. Cuma sekarang ini kelenjar prostat saya
masih belum sehat betul," ujarnya.
Setiap tahun Ketua DPA itu biasanya merayakan hari ulang tahun
bersama para karyawannya di kantor. Ia juga menyediakan sejumlah
hadiah seperti Al Quran, sajadah, mukena, sarung atau
barang-barang kecil keperluan sehari-hari. Para karyawan
mendapatkan hadiah itu melalui lotere".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini