INI sebuah ironi. Dalam perang dagang Jepang--Amerika akhir-akhir Ini, para prajurit Jepang ternyata wajah-wajah bule yang diimpor. Lihat saja, si James Bond Sean Connery muncul memperjuangkan perusahaan Ito, penjual daging babi. "Hemm, hatiku bersama ham Ito," katanya. Lalu Madonna, berdisko dengan celana ketat, mempromosikan produk Mitsubishi. Tak ketinggalan Brooke Shields, dengan wajahnya yang melankolis, mencoba meyakinkan orang bahwa sound system Sansui-lah yang pantas dibeli. Prajurit-prajurit Barat yang disewa Jepang itu dimunculkan dalam siaran-siaran iklan di televisi. Konon, strategi ini dimulai sejak awal 1980-an, dan meningkat setahun belakangan ini, ketika perang dagang AS-Jepang meletus. Hampir semua bintang -- dari dunia film dan hiburan dan olah raga pernah berdiri di garis depan dunia usaha Jepang. Dari jago tenis Ivan Lendl, setan bola Maradona, bekas Beatles Ringo Starr, sampai si Rambo Sylvester Stallone. Sekali sekali si prajurit sewaan "berkhianat" hingga produk yang dibawakannya pun ikut merosot. Itulah penyanyi Inggris yang sebentar jadi cowok, sebentar jadi cewek, Boy George. Ketika ia ramai diberitakan terlibat narkotik, minuman sake Takara yang diiklankannya merosot. Ia pun "dipecat". Prajurit-prajurit itu mendapat bayaran US$ 200.000 sampai USS 1 juta. Tapi seorang mahabintang macam Michael Jackson, untuk berperang setengah menit di layar televisi, dengan pakaian perangnya yang khas kaca mata hitam, dasi, rambut acak-acakan, dan senyumnya yang memunculkan sederetan gigi putih - mengantungi hampir US$ 25 juta. Belum ada berita, apakah perusahaan-perusahaan AS akan ganti mengimpor "samurai-samurai".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini