Bukan guru, tapi kakak

BELUM sepekan Televisi Pendidikan Indonesia beroperasi, Titi Qadarsih sudah kena semprot. Kritik itu justru datang dari kalangan pendidik. Yang dipersoalkan adalah penampilan Titi ketika mengasuh acara Adikku Manis Adikku Sayang -- sebuah acara pendidikan untuk anak-anak di bawah usia lima tahun. Titi mengenakan "busana artis" bukan pakaian yang sopan seperti layaknya guru TK. Dan gayanya membawakan acara itu pun dinilai manja, jauh dari citra ideal seorang guru. Apa kata Titi? "Saya tidak berpretensi untuk menampilkan figur seorang guru. Saya ingin jadi seorang kakak," katanya. Karena konsepnya antara kakak dan adik, Titi pun memberi judul Adikku Manis Adikku Sayang diubah dari aslinya Balita Bermain. Mengapa harus manja dan berpakaian yang minim seperti penyanyi dangdut? "Saya ingin entrance di dalamnya, menjelma menjadi anak-anak. Konsekuensinya, saya harus menyesuaikan gaya bicara dan gerak saya seperti kakak teman bermain mereka," dalih Titi. Ia dikontrak selama setahun oleh TPI. "Hari ini saya sedang merancang dekorasi untuk shooting episode kelima dan keenam," kata Titi, Kamis pekan lalu. Merancang dekorasi? Ya. Sesuai dengan kontrak, Titi Qadarsihlah yang merancang semuanya: dari dekorasi, skenario, gerak dan lagu, sampai ilustrasi musik.