PETENIS Pat Cash, 26 tahun, diejek di tanah kelahirannya, Melbourne, pekan lalu. Saat itu, ia bertanding di turnamen Australia Terbuka, dan juara Wimbledon 1987 tersebut digilas Stefan Edberg di babak ketiga. Rupanya, kontak Pat Cash dengan penggemarnya dahulu sudah jauh. Maklum, petenis ini sekarang tinggal di Fulham, Inggris. Mengapa meninggalkan Australia? "Saya tetap percaya Wimbledon adalah turnamen paling besar, jadi saya pilih tinggal di sana," ujar Cash. Ia tinggal bersama istrinya, Emily Bendit, 27 tahun, wanita kelahiran Brasil yang aktif dalam organisasi penyelamat lingkungan Greenpeace. Lalu ada dua anaknya, Mia, 2 tahun, dan Daniel, 4 tahun. Dua anak mungil itu adalah hasil hidup serumahnya dengan Anne Britt Kristiansen, wanita Norwegia yang kini memilih balik ke kampungnya di Oslo sana. Tentang dua anak itu ada cerita. Dahulu, mereka diasuh ibunya. Setelah Cash menikah dengan Emily Bendit, Juli tahun lalu, kedua anak itu diambil Cash. "Saya kira mereka lebih senang bersama saya. Lagi pula, mereka juga cinta pada Emily," kata Cash. Repotnya, si kecil Mia belum tahu bahasa Inggris. Ia masih ngomong Norwegia, bahasa ibunya, sedangkan Cash tak paham. "Kalau Mia menangis, saya tanya Daniel, 'apa sih maunya adikmu?'," ujar Cash.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini