Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Raditya Dika, Dua Buku Beda Genre

Raditya Dika berkutat dengan dua buku bacaan berbeda genre: novel fantasi dan buku finansial.

26 Desember 2024 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penulis dan Komika, Raditya Dika di kantor GagasMedia, Jakarta, 11 Desember 2024. Tempo/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Raditya Dika merilis novel komedi terbarunya, Timun Jelita, pada Ahad, 15 Desember 2024.

  • Bagi komika itu, membaca adalah kewajiban bagi penulis.

  • Buku favoritnya adalah Supernova karya Dewi Lestari dan Lupus karya Hilman Hariwijaya.

RADITYA Dika merilis buku terbarunya, Timun Jelita, pada Ahad, 15 Desember 2024. Di sela kesibukannya mempromosikan novel komedi itu, pria bernama lengkap Dika Angkasaputra Moerwani ini tetap rajin membaca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut komika tersebut, membaca adalah hal yang penting bagi penulis. Makin banyak membaca buku, makin banyak pula referensi yang membentuk ide dan menjadi ciri penulis tersebut. Walhasil, tulisan terasa lebih lincah. "Penulis yang enggak membaca itu kayak atlet renang yang enggak menyentuh air," kata Raditya Dika di kantor Gagasmedia, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Desember 2024.

Raditya, 40 tahun, tengah berkutat dengan dua buku, yakni The Midnight Library dan Die with Zero. The Midnight Library merupakan novel fantasi karangan Matt Haig asal Inggris yang dinobatkan sebagai buku terlaris oleh The New York Times, The Boston Globe, dan The Washington Post. Buku ini berkisah tentang Nora Seed yang ingin mengakhiri hidupnya karena merasa tidak berguna. Ia kemudian memasuki perpustakaan misterius dan mendapat kesempatan untuk menjalani kehidupan lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, Die with Zero merupakan buku keuangan karya Bill Perkins. "Lagi pengin tahu tentang dunia finansial," ujar Raditya.

Dari sekian banyak buku yang telah dilahap, ada dua bacaan favorit Raditya: Supernova karangan Dee Lestari dan Lupus karya Hilman Hariwijaya. Buku-buku tersebut mengawali ketertarikan Raditya untuk menulis dan berkomedi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Friski Riana

Friski Riana

Reporter Tempo.co

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus