MEMASARKAN buku ternyata tak segampang mengayunkan raket. Itu yang dialami Icuk Sugiarto, 32 tahun, juara dunia badminton 1983. Ia menulis buku berjudul Strategi Mencapai Juara Bulutangkis, dan menerbitkan sendiri. Namun, ia tidak dapat memasarkannya. "Padahal saya sudah habis Rp 45 juta," katanya. Dalam buku itu Icuk bercerita mulai dari riwayat hidupnya, dasar bermain bulu tangkis, sampai senam yang diperlukan sebelum latihan dimulai. "Hampir setahun saya membuat penulisannya," tutur Icuk. "Mau saya lempar ke toko, duitnya kembali lama. Mana toko minta diskon gede lagi," keluh Icuk. Ia punya ide untuk menjual bukunya itu ke sekolah-sekolah. Tapi di sini ia terbentur persoalan lain. Rekomendasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga hingga pekan ini belum juga dikantongi. Tanpa surat itu ia ragu apakah sekolah mau membeli. Walau bukunya gagal beredar, Icuk masih punya hiburan lain: sebuah bengkel mobil yang dibangun di atas tanah 3.000 meter di Joglo, Jakarta Barat. Bengkel itu, termasuk tanahnya, nilainya lebih dari Rp 2 miliar. Mungkin di sini hokinya, bengkelnya lumayan sukses. Jadi, pilih badminton, buku, atau bengkel? "Ah, ini kan untuk persiapan kalau sudah tak kuat bermain," elaknya gesit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini