DI antara ratusan pengunjung Bursa Lukisan VII yang digelar di Hotel Hilton, Jakarta, Rabu pekan lalu, tampak hadir Nyonya Titiek Prabowo, 31 tahun. Putri kedua Presiden Soeharto ini kelihatan amat sibuk. Memang, dia adalah Ketua I Panitia Bursa. Sebagai panitia, Mbak Titiek -- begitu dia dipanggil -- akhirnya memang tak bisa bebas terlibat dalam transaksi. Padahal, ia adalah kolektor lukisan. Dari 150 lukisan yang digelar setidak-tidaknya ia meminat karya Alimin Tamin yang berjudul Dua Rejang. "Saya paling suka dengan lukisan ini karena lebih berkesan meng-Indonesia," kata Mbak Titiek Lukisan itu dalam bursa diberi harga minimum Rp 12,2 juta Namun, Mbak Titiek tak bisa mengajukan penawaran. "Kasih kesempatan pada orang lain dulu, dong. Saya belakangan saja, deh," katanya. Ia berterus terang mengaku tak suka lukisan abstrak. "Menikmati lukisan abstrak mesti mikir. Sudah bayar mahal, masih disuruh mikir. Mendingan bayar mahal tapi bisa menikmati tanpa harus mikir," seloroh menantu Prof. Sumitro Djojohadikusumo itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini